Penemuan Baru Sains: Kenapa Manusia Bisa Berjerawat?
Richard Gallo dari University of California di San Diego yang melakukan penelitian mengungkapkan, jerawat ialah soal bakteri, minyak, asam lemak
TRIBUNNEWS.COM - Sains memberikan pandangan baru tentang jerawat dan cara mengatasinya. Dalam penjelasan baru yang berbasis riset itu, jerawat bukan cuma soal bakteri dan kulit berminyak.
Richard Gallo dari University of California di San Diego yang melakukan penelitian mengungkapkan, jerawat ialah soal bakteri, minyak, asam lemak, hormon, dan gen.
Penelitian Gallo yang dipublikasikan di jurnal Science Immunology minggu lalu mengungkapkan, pemicu pertama jerawat adalah lingkungan mikro yang kedap udara di permukaan kulit.
Lingkungan kedap udara akan membuat Propionibacterium acnes, bakteri yang secara alami terdapat pada kulit, mengubah minyak menjadi asam lemak yang memicu peradangan.
Gallo menemukan bahwa asam lemak yang terbentuk kemudian menonaktifkan enzim histon deasetilase yang biasanya berfungsi sebagai rem peradangan. Akhirnya, terbentuklah jerawat.
Ketika jerawat sudah terbentuk, mengobati dengan sabun dan gel anti bakteri takkan cukup. Propionibacterium acnes membentuk koloni pada permukaan kulit dan bakteri itu pun sebenarnya juga memberi keuntungan.
Gallo mengatakan, cara ampuh ialah mencegah penghambatan enzim. "Kita bisa menghambat asam lemak atau dampaknya pada kulit. Kita sedang meneliti caranya," kata Gallo seperti dikutip New Scientist, Jumat (28/10/2016).
Gallo menjelaskan, penemuannya juga bisa menjelaskan mengapa orang tertentu rawan berjerawat sementara yang lain tidak.
Faktor penentunya bisa pori kulit yang cenderung kedap ataupun gen yang membuat kulit rawan peradangan. "Saya pikir semua hal itu terakit," katanya.
Jika mendapat dukungan, Gallo menyatakan bahwa dia sanggup menghasilkan obat jerawat yang lebih ampuh dalam waktu 2-5 tahun. (Yunanto Wiji Utomo)
Berita ini sudah pernah dimuat di Kompas.com, dengan judul Kenapa Manusia Bisa Berjerawat? Sains Memberikan Pandangan Baru