Drone Canggih Ini Diciptakan Rusia untuk Memandu Awak Tank Hancurkan Musuh dari Jauh
Drone itu akan membawa NVG (night vision gear) termal dan radar, serta akan sangat meningkatkan jarak deteksi target
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Drone Pterodactyl berteknologi tinggi dikembangkan di Rusia, akan menjadi dorongan yang signifikan untuk pasukan Angkatan Darat Rusia.
Hal itu diutarakan seorang pakar dari industri pertahanan Rusia Nikolai Kim pada Sputnik, Rabu (7/12/2016).
Drone generasi terbaru itu, mampu terbang hingga puluhan meter di udara yang akan mengikuti tank Rusia dan memungkinkan untuk memindai area pada radius hampir 10 kilometer.
Pterodaktyl terpasang dengan kabel ke tank canggih Rusia Armata T-14.
Drone itu akan membawa NVG (night vision gear) termal dan radar, serta akan sangat meningkatkan jarak deteksi target, sehingga para kru tank dapat melihat target.
"Operator tank tidak dapat melihat jauh dan meningkatkan visibilitas mereka merupakan hal yang terus diupayakan oleh para insinyur kami. Drone konvensional tidak mampu melakukan ini karena mereka perlu dikendalikan. Drone baru terhubung dengan tank, sehingga informasi berupa video bisa dikirim secara lebih efisien,” kata Kim yang merupakan profesor di Institut Aviasi Moskow.
“Setiap kali awak tank membutuhkan informasi tambahan, seperti ketika dikelilingi musuh, mereka dapat menerbangkan drone tersebut dengan tinggi dan kemudia membawanya kembali,” jelas Kim.
Kim menambahkan bahwa Pterodaktyl juga bisa digunakan pada situasi damai.
Drone dapat ditempatkan pada posisi stasioner di mana mereka dapat menghabiskan berjam-jam melindungi area saat menara observasi sulit atau tidak mungkin untuk dibangun.
Kim mengatakan bahwa drone generasi terbaru mampu membuat keputusan sendiri ini sedang dikembangkan di Rusia.
“Di sisi lain, kami akan memiliki beberapa drone yang bekerja untuk melakukan pengamatan dari sudut yang berbeda, mengalihkan, menyerang dan bertindak seperti manusia,” tandas Kim.