Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Manusia Saling Mengenal Wajah, Simpanse Saling Mengenal Pantat

Simpanse menceritakan yang lain berdasarkan bagian belakangnya, terutama pantat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jika Manusia Saling Mengenal Wajah, Simpanse Saling Mengenal Pantat
Caters News Agency
Momen Menggemaskan saat Bocah Empat Tahun Mencium Simpanse di Kebun Binatang 

TRIBUNNEWS.COM -  Bagi manusia, wajah adalah bagian penting untuk mengenal, mengingat, dan memberi impresi.

Tapi, berbeda bagi simpanse. Jika manusia saling mengenal wajah, simpanse saling mengenal pantat.

Simpanse menceritakan yang lain berdasarkan bagian belakangnya, terutama pantat.

Baca: Disoraki Pengunjung Simpanse Ini Mengamuk dan Lempar Kotoran

Proses otak mereka mengenai yang lain lebih fokus pada pantat, seperti halnya otak manusia berproses dalam merespons wajah.

Sebuah studi yang dipublikasi pekan ini di jurnal PLoS One menyebutkan, peneliti asal Belanda melakukan penelitian kepada manusia dan simpanse untuk menyelaraskan foto-foto berbagai bagian tubuh dan membandingkan bagaimana mereka melakukannya.

Manusia memiliki area khusus di otak untuk mengenal wajah. Kita mengenal wajah orang berdasarkan evaluasi seluruh wajah, bukan menganalisis keseluruhan bagian tubuh.

Berita Rekomendasi

Itulah sebabnya, kita kesulitan menilai wajah seseorang jika wajahnya di balik. Sebab, bagian wajah tetap lengkap tapi posisinya berbeda.

Dan, sangat sulit bagi otak untuk mengombinasikan kedua keadaan itu. Ini yang disebut efek pembalikan (inversion effect).

Simpanse memiliki cara berbeda. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa simpanse mengandalkan pantat untuk mengenal yang lainnya.

Ini mungkin disebabkan bawha pantat simpanse betina akan membengkak saat ovulasi yang menjadi rangsangan seksual buat simpanse jantan. (Theverge.com)

Tapi, sampai sekarang para peneliti belum tahu apakah simpanse memproses persepsi dan informasi pantats secara menyeluruh seperti yang dilakukan manusia pada wajah.

Jika ini yang menjadi kasusnya, maka mereka akan kesulitan mengenali simpanse lain jika dibalik tubuhnya. Ini yang disebut efek terbalik ke belakang (behind inversion effect).

Maka, para peneliti melakukan serangkaian eksperimen.

Pertama, mereka merekrut 100 orang untuk melihat gambar wajah, pantat, dan kaki manusia maupun simpanse dan meminta mereka untuk menggabungkan secara sesuai.

Sebagai contoh, Anda melihat ambar kaki seseorang dan kemudian beberapa foto yang lainnya. Anda kemudian diminta mengambilnya jika itu adalah salah satu gambar yang Anda lihat.

Beberapa foto dibalik ke kanan dan sebagian dibalik ke bawah.

Manusia memiliki inversion effect untuk wajah, tapi tidak untuk pantat. Sedangkan, simpanse memiliki masalah lebih besar saat menggabungkan gambar pantat ketika dibalik-balik, tapi tidak untuk foto wajah

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas