Puluhan Sekolah di Jakarta Ikut Kompetisi Bank Sampah dan Teknologi Daur Ulang Sampah
Puluhan sekolah di Jakarta mengikuti kompetisi bank sampah dan teknologi pengelolaan sampah tepat guna
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puluhan sekolah di Jakarta mengikuti kompetisi bank sampah dan teknologi pengelolaan sampah tepat guna, yang pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia untuk tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan melalui kerja sama antara Aqua, Yayasan Pelangi dan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini untuk mensosialisasikan kegiatan reduce, reuse, dan recycle (3R) sampah sejak dari sumbernya.
Selain itu, kompetisi ini untuk menggali potensi siswa SMA dalam menciptakan inovasi teknologi tepat guna daur ulang sampah.
Direktur Pembangunan Berkelanjutan Aqua, Karyanto Wibowo mengatakan, lewat kompetisi ini siswa didorong untuk aktif terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.
"Kompetisi ini juga sebagai bentuk motivasi agar para siswa semakin terpacu dalam melakukan kegiatan pengelolaan sampah. Kami juga harapkan mereka dapat menginspirasi lingkungannya untuk melakukan hal yang sama," kata Karyanto di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Karyanto menjelaskan, kompetisi ini dibagi menjadi dua, yaitu bank sampah dan teknologi pengelolaan sampah tepat guna.
Menurutnya, bank sampah memainkan peran penting karena bisa memfasilitasi sekolah untuk secara mandiri mengelola sampah di lingkungannya. Oleh sebab itu, penting untuk mengapresiasi bank sampah yang secara berkesinambungan telah mengelola sampah di lingkungan sekolah.
"Ini sebagai bentuk motivasi agar semakin terpacu dalam melakukan kegiatan pengelolaan sampah," katanya.
Dirinya juga menambahkan bahwa proses pengelolaan sampah yaitu 3R dapat didukung dengan teknologi praktis dan tepat guna.
"Teknologi praktis dan tepat guna yang dapat diaplikasikan di sumber sampah sangat dibutuhkan untuk mendukung program 3R ini," ujar Karyanto.
Sementara itu, Direktur Program Yayasan Rumah Pelangi, El Hilal menjelaska, kriteria umum untuk bank sampah yang mengikuti kompetisi ini adalah mempunyai kepengurusan aktif dan secara rutin melakukan kegiatan pengelolaan sampah.
"Untuk teknologi tepat guna, kriteria yang ditetapkan adalah inovasi, originalitas dan potensinya untuk diaplikasikan," kata El Hilal.
Dirinya berharap, beragam inovasi kreatif teknologi daur ulang sampah berhasil dijaring melalui ajang ini. Diantaranya, SMAN 27 dengan inovasi 'lumieres decoratives', SMAN 38 'clock made from plastic and styrofoam (Clo'maplast)', SMKN 26 'bahan bakar plastik/phyrolisis', SMKN 1 'waste enumator', SMKN 63 'blocking compost', dan SMAN 20 'mobil remote control vacum cleaner'.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji sangat mengapresiasi kegiatan kompetisi ini
"Karena merupakan bentuk kolaborasi yang sangat baik antara berbagai pemangku kepentingan dalam pengurangan sampah," katanya.
Adji mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah terdiri dari dua kegiatan besar, yaitu pengurangan dan penanganan.
"Penanganan sampah ketika sampah sudah timbul itu tugas kami, pasukan orange. Namun, pengurangan sampah membutuhkan peran bersama, pemerintah dan masyarakat," katanya.