Mengapa Alat Kelamin Laki-laki Tak Bertulang? Ini Penjelasan Ilmiahnya
ejumlah spesies, misalnya kucing, membutuhkan tulang penis untuk memicu ovulasi atau pelepasan telur. Tak seperti manusia, kucing baru ovulasi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Mengapa penis atau alat kelamin laki-laki tak bertulang?
Pertanyaan ini mungkin terkesan jorok dan tidak perlu. Kenapa harus mempertanyakannya?
Rupanya, bagi ilmuwan, pertanyaan itu penting untuk dijawab.
Bukan apa-apa, itu karena ilmuwan menjumpai bahwa sejumlah spesies makhluk hidup memiliki penis bertulang.
Dengan memecahkannya, ilmuwan semakin paham soal evolusi manusia.
Tulang penis - disebut bacculum - pada beberapa hewan adalah bagian sistem rangka yang unik karena tidak terhubung secara langsung dengan rangka lainnya.
Dia mengambang di ujung penis.
Walrus merupakan salah satu hewan dengan tulang penis terpanjang, mencapai seperenam ukuran tubuhnya.
Baca: Ayam Langka, Harga Satu Ekornya Rp 27,3 Juta, Dagingnya Dijamin Sangat Lezat
Sementara, lemur punya tulang penis berukuran seperempatpuluh panjang tubuh.
Dalam publikasinya di Proceedings of the Royal Society B pada 14 Desember 2016, Mathilda Bridnle dan Christopher Opie menguraikan alasan evolusioner soal mengapa manusia tak berpenis.
Jadi, 145 juta tahun lalu, untuk pertama kali tulang penis berkembang pada hewan.
Sejak saat itu, beragam jenis mamalia dan primata memilikinya.
Sejumlah spesies, misalnya kucing, membutuhkan tulang penis untuk memicu ovulasi atau pelepasan telur. Tak seperti manusia, kucing baru ovulasi ketika kawin.