Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profesor Tanpa Gelar yang Sukses Bikin Rompi Anti Peluru dari Sabut Kelapa dan Formula Bom Hidrogen

Selama empat bulan berada di negeri Kim Jong Un tersebut, Aryanto tak tahan dan memutuskan pulang ke Indonesia.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Profesor Tanpa Gelar yang Sukses Bikin Rompi Anti Peluru dari Sabut Kelapa dan Formula Bom Hidrogen
IST
Aryanto Misel 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak ada yang menyangka jika Aryanto Misel, pria paruh baya yang tinggal di Desa Lemah Abang, Kota Cirebon, ini adalah pencipta aneka produk kebutuhan rumah tangga seperti spray pembasi kutu rambut, spray pembersih jerawat, spray talas, alat pemadam api ringan (APAR), hingga peralatan kebutuhan militer, rompi anti peluru berbahan sabut kelapa dan bom hidrogen.

Siapa sih dia?

Aryanto Misel sehari-harinya tak beda dengan warga biasanya. Dia pun hanya mengenyam pendidikan sampai bangku SMA. Itu pun tak sampai lulus.

Tapi talentanya yang kuat membuatnya mampu menciptakan aneka peralatan dan peranti bermanfaat dan tepat guna dengan hanya berbekal peralatan sederhana.

Aryanto dilahirkan dari keluarga sederhana. Bahkan kisah masa kecilnya sungguh memilukan. Dia pernah merantau ke Kota Jakarta di usia delapan tahun tanpa mengetahui tujuan pasti dan tidak memiliki sanak saudara di sana.

Aryanto menghidupi diri dan membiayai sekolah dengan menjadi tukang semir sepatu. 

Perjalanan panjang di usia belianya membuat dirinya tahan banting. Berawal dari kebiasaan dirinya sering membaca dan berkreasi di bidang kimia, Aryanto mulai menciptakan berbagai produk bermanfaat bagi masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

Kemampuannya menciptakan  rompi anti peluru berbahan sabut kelapa dan bom hidrogen membuat dirinya pernah 'diajak' pergi ke Korea Utara oleh temannya. Di sana dia diminta memberikan informasi dan mempraktikan salah satu temuan besarnya yaitu bom hidrogen.

Selama empat bulan berada di negeri Kim Jong Un tersebut, Aryanto tak tahan dan memutuskan pulang ke Indonesia.

Setelah kembali ke Indonesia, Aryanto terus memulai berkreasi dengan berbagai inovasi dan teknologi.

Namun Aryanto suatu ketika ditipu oleh rekan bisnisnya hingga rugi ratusan juta. Beberapa penemuannya diklaim pihak lain dengan cara 'mencuri' formula temuannya.

Saat dirinya mulai bangkit kembali mengembangkan inovasinya dan mulai mendapatkan pesanan dengan jumlah cukup besar, Aryanto kembali mendapatkan musibah.


Rumah dan seluruh aset dan peralatan yang dia miliki terendam banjir yang melanda desanya.

Baca: KPK Akan Buka-bukaan Siapa Saja yang Selama Ini Menikmati Uang Harap Proyek e-KTP

Harapan Kembali Datang

Saat depresi melanda ditambah sulit mendapatkan pinjaman modal usaha dari perbankan dan kenalan, untuk memulai usaha lagi, Aryanto justru mendapat dukungan permodalan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui UlaMM.

"Sebulan setelah dana pinjaman dari UlaMM cair, klien saya dari Jerman datang serta membeli resep dari salah satu inovasi saya dengan harga Rp 1 miliar. Pembeli dari Jepang pun juga datang langsung ke rumah saya untuk membeli resep dengan harga 600 juta secara cash di tempat," ujar Aryanto.

Kini usaha Aryanto makin berkembang. Berbekal inovasi dan keahliannya di bidang kimia, dia terus berinovasi mengembangkan produk produknya. Dia juga menjual formula-formula temuannya ke perusahaan atau ahli kimia di luar negeri.

"Yang saya rasakan saat ini, saya seperti diberikan kelebihan khusus oleh Tuhan. Dengan mencium ataupun menjilat suatu benda atau cairan saya bisa mengetahui zat kimia apa saja yang terkandung di dalamnya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas