Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Alasan Bonita Si Penerkam Manusia Disebut-sebut Harimau Siluman

Harimau Bonita mulai menunjukkan sosok mistisnya setelah 3 bulan terus menghindar dari kejaran petugas.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in 4 Alasan Bonita Si Penerkam Manusia Disebut-sebut Harimau Siluman
dok
Harimau Bonita diburu petugas 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harimau Bonita mulai menunjukkan sosok mistisnya setelah 3 bulan terus menghindar dari kejaran petugas. 

Harimau Bonita merupakan seekor harimau sumatera yang 3 bulan belakangan terus berkeliaran di Kampung Danau, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Petugas pun kini kelihatan mulai percaya Bonita bukan harimau asli. Bonita lebih mirip harimau 'jadi-jadian'.

Inilah beberapa tanda petugas mulai mempercayai itu : 

1. Mulai sebut misterius

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan tim kesulitan menangkap karena perilaku unik dan misterius dari harimau bonita. 

Perilaku misterius disimpulkan dari sejumlah kejadian mistis saat petugas hendak menembak bonita dengan peluru bius. 

Berita Rekomendasi

Setidaknya ada 3 kejadian misterius terkait urusan tembak menembak bius ini.  Pertama usai harimau bonita menerkam Yusri Effendi, warga setempat.

Ketika itu warga dan petugas sudah mendesak lalu menembak Bonita dengan senjata berpeluru bius.

Namun, lanjut Suharyono, keanehan terjadi ketika petugas menembakkan bius. Pelatuk senjata sudah ditekan, tetapi peluru justru tidak keluar.

"Kami enggak tahu jugalah kenapa peluru tidak bisa keluar saat akan menembak bius Bonita," ujar Suharyono.

Peristiwa kedua terjadi sebelum harimau Bonita menyerang Yusri. Suharyono menceritakan ketika itu timnya juga sempat berpapasan dengan harimau berusian 4 - 6 tahun itu.

Petugas yang memegang senjata sudah siap menembak. Namun saat si petugas mencoba melepaskan tembakan, amunisi hanya terlontar sekitar 4 meter dari petugas.

"Jadi, sudah dua kali kejadian mistis yang dirasakan tim di lapangan," kata Suharyono.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas