Menantunya Tak Tertolong, Hatta Rajasa Berharap Ada Riset Soal Kanker Melanoma di Indonesia
Dari pengalaman menantunya yang tertolong nyawanya karena melanoma Hatta berharap, tenaga medis di tanah air melakukan riset terkait penyakit tersebut
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Menantu Hatta Rajasa, Adara Taista tutup usia setelah berjuang melawan kanker melanoma.
Sayang perjuangan Adara tak berbuah manis. Jenis kanker kulit langka yang ganas ini telah merenggut nyawanya.
Dari pengalaman menantunya yang tertolong nyawanya karena melanoma Hatta berharap, tenaga medis di tanah air melakukan riset terkait penyakit tersebut.
“Adara menderita sakit yang disebut dokter kanker melanoma. Melanoma itu yang biasa disebut kanker kulit tapi dia tidak berada di permukaan tapi berada di dalam permukaan (kulit),” ungkap Hatta setelah prosesi pemakaman Adara di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia itu, berharap tenaga medis tanah air melakukan penelitian terkait melanoma.
“Saya mohon kawan-kawan doakan ya, agar bangsa kita dan seluruh kegiatan untuk kemanusiaan untuk melakukan riset-riset yang bisa mengatasi melanoma seperti itu,” katanya.
Demi kesembuhan Adara, pihak keluarga telah berobat ke sejumlah negara.
Mereka sempat mencoba mengantar Adara berobat di Singapura hingga ke Jepang.
Namun sayang, Adara tak kunjung sembuh.
Wanita berusia 27 tahun itu menghembuskan nafas terakhir di Tokyo, Jepang, pada Sabtu (19/5/2018) pukul 13.38 waktu setempat.
“Memang belum ditemukan (obatnya). Tapi ini semua takdir Allah. Obat itu perantara tapi yang berkehendak Allah,” tutup Hatta.