Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waktu Terasa Lebih Cepat? Fenomena Nyata atau Bukan? Ini Jawabannya

Bagi beberapa orang, waktu saat ini terasa lebih cepat jika dibandingkan dulu ketika mereka masih muda.

BizzInsight
zoom-in Waktu Terasa Lebih Cepat? Fenomena Nyata atau Bukan? Ini Jawabannya
blog.ecampus.com
Ilustrasi waktu yang berjalan cepat. 

TRIBUNNEWS.COM – Beberapa malam lalu konser tunggal sebuah band Indonesia yang melejit pada akhir tahun 90an dan awal tahun 2000an menjadi trending topic alias buah bibir dikalang warganet.

Banyak orang yang tak menyangka jika band legendaris tersebut sudah berumur 22 tahun. Mereka pun mulai bernostalgia. Mengenang masa sekolah dahulu sembari mendengar lagu-lagu dari band tersebut.

Tapi banyak juga yang mengungkapkan jika waktu terasa lebih cepat karena band favorit mereka kini sudah berusia 22 tahun.




Tak hanya peristiwa di atas, pernahkah kamu juga merasa terkejut ketika mendengar teknologi terbaru seperti layar sentuh smartphone yang kini dapat membaca sidik jari sudah hadir di dunia?

Hal ini tentu saja semakin membuatmu merasa waktu benar-benar berjalan sangat cepat.

Namun jika dipikir-pikir benarkah waktu saat ini berjalan lebih cepat? Ternyata pengalaman ini bukanlah fenomena alam yang perlu ditakutkan karena sebenarnya itu adalah peristiwa psikologis yang sedang kita alami.

Dilansir dari situs scientificamerican.com, fenomena waktu berjalan secara lebih cepat sering dialami oleh mereka orang dewasa.

BERITA TERKAIT

Contohnya saja, pada tahun 2015 psikologis Marc Wittman dan Sandra lenhhoff melakukan survey terhadap 499 partisipan berusia 14-49 tahun di Ludwig Maximilian University of Munich.

Dari penelitian tersebut ditemukan jika presepsi waktu para partisipan pada jangka waktu seminggu, sebulan, bahkan setahun tak mengalami percepatan.

Namun untuk jangka waktu satu dekade, muncul pola dimana partisipan yang lebih tua merasa jika waktu terasa berjalan lebih cepat.

Ketika ditanya untuk mendeskripsikannya, para partisipan berusia lebih dari 40 tahun merasa jika dimasa kecil waktu terasa lambat bagi mereka. Namun ketika masa remaja hingga menjadi dewasa, waktu terasa lebih cepat.

Menurut kedua psikologi tersebut, ada alasan tepat mengapa hanya orang lebih tua yang merasakan hal tersebut. Itu karena saat mempersepsikan waktu, manusia ternyata memiliki dua perspektif yang berbeda.

Pertama, perspektif ketika peristiwa itu masih terjadi, dan kedua, perspektif ketika peristiwa itu telah berakhir. Sehingga pada kenyataanya waktu berjalan sangat cepat ketika kita bersenang-senang, namun jika kita mengingat kembali aktivitas tersebut terasa lebih lama.

Tak hanya itu saja. Dilansir dari situs abc.net.au, ternyata waktu yang berjalan lebih cepat juga terjadi jika kita sangatlah sibuk.

Menurut Dr Wittmann dari Institut for Frontier Areas of Psychology dan Mental Health di Freiburg, Jerman, mengungkapkan jika kita tak melakukan apapun, kita menjadi lebih sensitif terhadap waktu yang berlalu. Sementara ketika kita bersenang-senang atau mungkin bekerja waktu terasa lebih cepat.

Melihat penjelasan diatas, maka tak mengherankan jika mengetahui sudah berumur 22 tahunnya band favorit kita ketika muda, hingga keterkejutan kita akan teknologi smartphone terbaru seperti Vivo V11 Pro dengan pengenal sidik jari di layar sentuhnya membuat kita merasa waktu terasa lebih cepat.

Penulis: Firda Fitri Yanda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas