Kisah Bayi Terkecil Seberat 245 Gram Bernama Saybie yang Sanggup Bertahan Hidup
Setelah mendapat perawatan intensif di sebuah rumah sakit San Diego, California, Amerika Serikat, Saybie akhirnya diperbolehkan pulang
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Lima bulan lalu seorang bayi yang diberi nama Saybie lahir ke dunia. Sesaat setelah kelahirannya, dia langsung mendapat perhatian kaum medis karena terlahir dengan berat tak jauh berbeda dengan apel berukuran besar.
Setelah mendapat perawatan intensif di sebuah rumah sakit San Diego, California, Amerika Serikat, Saybie akhirnya diperbolehkan pulang kemarin Rabu (29/5/2019).
Saybie diyakini sebagai bayi terkecil di dunia yang berhasil bertahan hidup. Saybie lahir dengan berat 8,6 ons atau sekitar 245 gram pada Desember 2018 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sharp Mary Birch.
Saat dilahirkan, Saybie hanya sedikit lebih berat dari apel Golden Delicious, yang beratnya kira-kira 7,5 ons. Menurut Tiniest Babies Registry, Saybie diyakini memecahkan rekor bayi terkecil di dunia.
Rekor sebelumnya dipegang seorang bayi yang lahir dengan berat badan 8,9 ons pada 2015 di Jerman, menurut Tiniest Babies Registry yang dikelola oleh Universitas Iowa.
Baca: Bunda, Mari Pintar Memilih Biskuit Bayi untuk Tumbuh Gigi Si Kecil
Ibu Saybie, yang meminta untuk tidak diungkap identitasnya, melahirkan Saybie pada Desember lalu dengan operasi sesar pada minggu ke-23, 3 hari gestasi dalam Rahim, sekitar 17 minggu lebih cepat dari kehamilan pada umumnya.
"Dokter mengatakan kelahiran prematur dilakukan setelah mereka menemukan bahwa berat badan bayi tidak bertambah dan nyawa ibu terancam," kata juru bicara rumah sakit.
Baca: Kesehatan Istri SBY Dikabarkan Memburuk, Anies Baswedan dan Anis Matta Doakan Ani Yudhoyono
Saybie, yang termasuk bayi prematur mikro, dirawat di unit perawatan intensif neonatal sampai akhirnya dia diperbolehkan pulang bulan ini saat berat badannya mencapai 5,6 pounds atau sekitar 2,54 kilogram.
"Dia hampir tidak mengalami hambatan medis yang biasanya dialami bayi-bayi mikro premature, yang biasanya seperti pendarahan otak, dan masalah paru-paru dan jantung," menurut pihak rumah sakit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.