Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Teknologi dan Inovasi, Perkembangan Peradaban Suatu Bangsa Dapat Diukur dari Hasil Risetnya

diantara negara ASEAN, Indonesia pada 2018 lalu berada pada peringkat kedua di bawah Malaysia untuk jumlah publikasi internasional.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Soal Teknologi dan Inovasi, Perkembangan Peradaban Suatu Bangsa Dapat Diukur dari Hasil Risetnya
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati, dalam acara ITD Expo, di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Rabu (24/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati mengatakan bahwa perkembangan peradaban suatu bangsa bisa diukur dari hasil risetnya.

Hal itu karena hasil riset memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing bangsa.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara 'Industrial Technology Development (ITD) Expo Tahun 2019' yang digelar di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Rabu (24/7/2019) sore.

Ia kemudian menyebut bahwa daya saing bangsa bisa ditingkatkan melalui peningkatan kemampuan iptek dan inovasi yang terwujud dalam kegiatan riset.

Baca: Nia April Ungkap Destinasi Bulan Madu Bersama Pablo Benua, Hotman Paris: Dari Uang Sulap?

Baca: Liverpool Ditahan Seri 2-2 Sporting Lisbon di Laga Pramusim Western Union Cup

Baca: Gading Marten Unggah Foto dan Pamer Kedekatan dengan Anak Menteri Susi Pudjiastuti, Cocok Gak?

Baca: Sudah Cabuli Siswi SMA, Dukun Palsu Ini Juga Sempat Memerasnya Rp 450 Ribu

Indikator keberhasilannya dapat dilihat dari besarnya kontribusi IPTEK dalam penguatan perekonomian yang dibuktikan oleh banyaknya teknologi hasil riset yang diadopsi dalam dunia industri dan masyarakat.

Perlu diketahui, diantara negara ASEAN, Indonesia pada 2018 lalu berada pada peringkat kedua di bawah Malaysia untuk jumlah publikasi internasional.

Berita Rekomendasi

"Pada tahun 2018, Indonesia mampu mengalahkan Singapura dan berhasil menduduki peringkat kedua di bawah Malaysia, setelah sebelumnya menduduki peringkat ketiga dalam jumlah publikasi internasional diantara negara ASEAN lainnya," ujar Dimyati, dalam acara tersebut.

Namun kini, negara ini mampu berada di atas Malaysia dalam peringkat publikasi internasional se-ASEAN, karena Indonesia menduduki peringkat pertama.

"Dan pada hari ini Indonesia telah mengungguli Malaysia, menjadikan publikasi Internasional Indonesia nomor 1 se-ASEAN," kata Dimyati.

Menurutnya, jika bangsa ini mampu menunjukkan keunggulan di bidang publikasi regional ASEAN, maka selanjutnya, hanya perlu fokus pada 'penyelesaian' pekerjaan rumah yang tentu saja lebih berat.

"(Fokus selanjutnya adalah) implementasi hasil penelitian, sehingga dapat dikomersialkan di dunia industri," jelas Dimyati.

Lebih lanjut ia menegaskan, dengan adanya hilirisasi hasil teknologi menuju komersialisasi, maka akan ada banyak manfaat yang dirasakan.

"Diantaranya adalah adanya produk-produk baru yang muncul, produk-produk baru inilah yang nantinya akan meningkatkan produktivitas industri dan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang lebih bernilai tambah tinggi, sebagai dasar dari fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang," pungkas Dimyati.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas