Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Seminar Internasional EECSI 2019 Membedah Hasil Riset Terbaru untuk Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 diperkirakan memberikan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Seminar Internasional EECSI 2019 Membedah Hasil Riset Terbaru untuk Revolusi Industri 4.0
HANDOUT
Pembukaan seminar internasional EECSI 2019 oleh Plt Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Wendi Usino, M.Sc. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Budi Luhur (UBL) berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan Malaysia menggelar 6th International Conference on Electrical, Computer Science and Informatics 2019 (EECSI 2019).

Konferensi internasional yang mengambil tema “Bridge Toward Industrial Revolution 4.0 and its Applications on Electrical, Electronics, Computer Science and Informatics for Humanity” ini digelar di Bandung, Rabu (18/9/2019). 

Tema ini dipilih karena Revolusi Industri 4.0 diperkirakan memberikan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat.

Berbagai pendapat tentang dampak Revolusi Industri 4.0 pun bermunculan.

Mc. Kinsey Global Institute memprediksikan 800 juta pekerja akan kehilangan pekerjaannya. Sementara ada pihak lain yang justru optimis bahwa generasi millenial memiliki kesempatan untuk mencoba perusahaan rintisan (start up) di berbagai bidang.

Berkaitan dengan penyelenggaraan Konferensi Internasional EECSI 2019 ini, Dr. Wendi Usino, M. Sc. Plt Rektor Universitas Universitas Budi Luhur menyatakan, Presiden Joko Widodo 13  Agustus 2019 lalu mengesahkan UU No 11 tahun 2019 Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sinas Iptek).

UU dirancang untuk mendorong terintegrasinya riset yang ada di berbagai lembaga dan meningkatkan kontribusi iptek bagi pembangunan nasional.

Berita Rekomendasi

Dengan demikian, kolaborasi pelaksanaan riset maupun penyelenggaraan konferensi riset berbagai lembaga seperti yang hari ini dilakukan penting dilakukan.

“Saya menekankan faktor ‘humanity’ dalam conference ini, karena sesuai dengan nilai-nilai kebudiluhuran yaitu: love – cinta kasih, compassion – welas asih, sympathy - simpati, empathy – empati,” ujar Wendi.

EECSI 2019 yang digelar Universitas Budi Luhur bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Sriwijaya, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Muhammadiyah Malang, Universiti Teknologi Malaysia dan Institute Advance Engineering and Science (IAES) Indonesia Section ini menghadirkan 3 pembicara kunci.

Yaitu, Prof. Dr. Naomie Salim. Professor of Computer Science, Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia yang membawakan makalah "Deep Learning Approaches for Big Data Analysis,” serta Prof. Dr. Shekar Verma, Professor of Wireless Sensor Network di Indian Institute of Information Technology, Allahabad, India yang membawakan makalah “MAC for Internet of Things (IoT).”

Pembicara kunci ketiga adalah Prof. Dr. Trio Adiono, Professor of Microelectronics di Institute Teknologi Bandung, Indonesia yang menyampaikan makalah “A Real-Time Visible Light Communication System on Chip (SoC) Design for High Speed Wireless Communication.”

 Dr. M. Syafrullah, ketua panitia seminar mengatakan, ada 83 makalah hasil riset dari 13 negara serta 3 benua yang telah lolos seleksi panitia dipresentasikan dalam konferensi internasional ini.

Negara asal peserta yang tercatat dalam konferensi ini adalah Inggris, Denmark, Russia, Australia, Taiwan, Nepal, Yordania, Irak, Pakistan, Srilangka, India, Malaysia dan  tuan rumah Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas