The Nature Conservancy Ajak Warga Jakarta Lebih Banyak Tanam Pohon untuk Tekan Polusi Udara
Jakarta adalah contoh yang tepat untuk menerapkan solusi alam dalam mengatasi masalah perkotaan.
Editor: Choirul Arifin
Ini termasuk untuk menentukan jenis pohon, teknik penanaman, maupun mengidentifikasi wilayah penanaman mengingat setiap wilayah akan memberikan dampak dan tingkat ROI yang berbeda.
“Jakarta adalah contoh yang tepat untuk menerapkan solusi alam dalam mengatasi masalah perkotaan. Di Jakarta, TNC sudah mengembangkan water funds untuk mengatasi kelangkaan air. Cara lainnya adalah restorasi ekosistem mangrove,” ungkap Bob.
Restorasi ekosistem mangrove saat ini tengah berlangsung di pesisir utara Jakarta, yakni Kelompok Hutan Angke Kapuk yang terdiri dari Suaka Margasatwa Muara Angke, Taman Wisata Alam Angke Kapuk, dan Hutan Lindung.
Ekosistem mangrove diketahui mampu menyerap 1.000 ton karbon per hektar.
Area ini berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir yang melindungi wilayah perkotaan dari ancaman banjir rob, erosi, tsunami, maupun sebagai penyaring air bersih, area pembibitan yang penting bagi ikan dan invertebrata, serta menjadi sumber pangan maupun perekonomian masyarakat sekitarnya.
Bob menekankan, alam tidak melulu bicara tentang pegunungan, hutan, atau laut lepas. Perkotaan pun mencakup unsur alam, sehingga unsur alam selaiknya menjadi bagian yang tak terlepaskan dalam rancang bangun infrastruktur dan pengembangan wilayah perkotaan.
Yayasan Konservasi Alam Nusantara, afiliasi dari The Nature Conservancy (YKAN|TNC), adalah sebuah organisasi yang mempunyai misi melindungi daratan dan perairan yang menjadi sandaran kehidupan. YKAN|TNC merupakan organisasi berbasis ilmiah yang telah berpengalaman melakukan konservasi di seluruh dunia sejak 1951. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.sayasigap.org.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Maria Adityasari
Communications Manager
YKAN | TNC
maria.adityasari@tnc.org