Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Fenomena Alam yang Langka di Dunia, Ada Kunang-kunang Kawin Serentak dan Kambing Memanjat Pohon

Berikut 12 fenomena alam yang langka di dunia, ada kunang-kunang kawin serentak hingga kambing memanjat pohon.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 12 Fenomena Alam yang Langka di Dunia, Ada Kunang-kunang Kawin Serentak dan Kambing Memanjat Pohon
Kolase Bernie Kasper/Flickr dan Tangkapan layar Storyful/upi.com
Berikut 12 fenomena alam yang langka di dunia, ada kunang-kunang kawin serentak hingga kambing memanjat pohon. 

Kambing yang memanjat pohon merupakan fenomena nyata.

Meskipun terlihat aneh, fenomena alam ini memiliki penjelasan logis.

Kambing-kambing tidak memilih pohon secara acak untuk dipanjat.

Mereka hanya memilih pohon argan, yang buahnya masak sekitar bulan Juni.

Ketika lapar, mereka tertarik untuk memakan buah dari pohon argan.

Bahkan, terkadang satu pohon argan bisa dipanjat oleh selusin kambing sekaligus.

Fenomena ini hanya dapat ditemukan di Maroko setiap Juni.

Berita Rekomendasi

7. Juli : Matahari tengah malam

Matahari tengah malam di Norwegia.
Matahari tengah malam di Norwegia. (Pixabay)

Matahari tengah malam adalah fenomena fantastis yang dapat kamu lihat selama musim panas.

Fenomena langka ini berada di selatan Lingkaran Antartika dan utara Lingkaran Kutub Utara.

Norwegia menjadi negara yang tepat untuk menikmati fenomena tersebut.

Matahari tengah malam terjadi saat sumbu rotasi bumi miring.

Ini menyebabkan Kutub Utara miring ke arah matahari di musim panas.

Hal tersebut menciptakan efek luar biasa yang hanya bisa kamu lihat di area Norwegia.

Fenomena ini terjadi selama beberapa minggu di musim panas.

Pada saat itu, matahari tidak pernah terbenam.

8. Agustus: Danau Osoyoos yang bertutul

Danau
Danau Osoyoos di British Columbia, Kanada, yang bertutul. (Instagram @soruslex)

Di bulan-bulan musim panas, ketika suhu panas, danau ini berubah warna dan bentuk.

Saat air menguap, terlihat formasi lingkaran berwarna-warni dari garam dan mineral lainnya di dasar danau.

Formasi tersebut membuat semuanya terlihat seperti pola kulit macan tutul.

Di musim panas, danau bisa menjadi putih sepenuhnya.

Fenomena langka ini hanya dapat ditemukan di British Columbia, Kanada, pada Juli-Agustus.

9. September: Danau Garam Yuncheng

Danau garam Yuncheng yang berwarna-warni.
Danau garam Yuncheng yang berwarna-warni. (China Daily/IC)

Air danau Yuncheng, Cina, dapat menunjukkan spektrum penuh warna dari hijau dan kuning hingga merah tua dan magenta.

Itu semua terjadi berkat berbagai ganggang yang mekar di danau.

Danau garam Yuncheng selalu terlihat spektakuler.

Namun, periode terbaik untuk melihatnya adalah di musim gugur, ketika warnanya paling cerah.

10. Oktober: Pelangi air Cano Cristales

Pelangi air di Cano Cristales, Kolombia.
Pelangi air di Cano Cristales, Kolombia. (Instagram @mariocarjaval)

Cano Cristales merupakan pemandangan menakjubkan lainnya yang disebabkan oleh ganggang yang bermekaran.

Cano Cristales adalah sungai di Kolombia yang terlihat seperti pelangi cair yang dapat menampilkan berbagai warna, dari hijau, merah, biru, dan hitam.

Pemandangan ini dapat dinikmati pada Mei-Desember.

Namun, warna-warna paling cerah dapat dilihat pada musim gugur.

Bulan terbaik untuk menyaksikan fenomena alam ini adalah Oktober dan November.

11. November : Gurun Atacama yang berbunga

Gurun A
Gurun Atacama di Chili yang berbunga. (Instagram @artenortechile)

Pasir, pasir di mana-mana.

Inilah yang sebagian besar kita bayangkan ketika mendengar kata "gurun".

Namun, berbeda halnya dengan gurun Atacama.

Gurun ini terletak di Chili, Amerika Selatan.

Meskipun gurun Atacama sangat kering, tempat ini bisa berubah menjadi padang bunga setelah hujan lebat.

Fenomena alam ini hanya terjadi setiap 4 atau 5 tahun, pada September-November.

Terakhir kali, fenomena langka tersebut terjadi pada 2017.

12. Desember : Batu bergerak

Batu bergerak di Death Valley.
Batu bergerak di Death Valley. (Wikimedia Commons)

Batu-batu di Death Valley (Lembah Kematian), California, AS, terkadang tampak meluncur sendiri melintasi daerah yang sepi.

Mereka bergerak sendiri tanpa ada yang menarik atau menggerakkan.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Batuan tersebut telah dipelajari sejak 1900-an.

Para ilmuwan percaya, pergerakan aneh batu-batu ini adalah hasil dari keseimbangan sempurna antara air, es, dan angin yang terjadi di bulan-bulan musim dingin.

Lapisan es tipis terbentuk di bawah batu dan mendorongnya ke depan, seiring dengan angin yang bertiup.

Fenomena ini terjadi pada Desember-Februari.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas