Sinyal Misterius Luar Angkasa yang Berulang Tiap 16 Hari Dicurigai Dikirim oleh Alien, Ini Kata Ahli
Sinyal Misterius Luar Angkasa yang Berulang Tiap 16 Hari Dicurigai Dikirim oleh Alien, Ini Kata Ahli
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W

Dalam makalah tersebut, para peneliti mengungkapkan kemungkinan penyebabnya, seperti gerakan orbital bintang atau objek yang bertindak sebagai pendamping di pinggiran galaksi.
Para penulis makalah lain, yang berkonsultasi dengan para peneliti yang menemukan polanya, berpikir penyebabnya mungkin berasal dari bintang neutron dan sistem bintang biner tipe OB awal.
Bintang-bintang neutron adalah yang terkecil di alam semesta, sisa-sisa supernova.
Diameter neutron sebanding ukuran kota seperti Chicago atau Atlanta, tetapi mereka sangat padat, dengan massa lebih besar dari matahari kita.
Bintang tipe OB adalah bintang panas masif dan berumur pendek.
Interaksi antara keduanya, dan angin yang berasal dari bintang tipe-OB, dapat menjadi faktor penyebab pola FRB yang berulang tersebut.
Memahami semburan radio cepat juga dapat membantu para astronom mempelajari lebih banyak tentang alam semesta.
Semakin banyak semburan yang dapat dilacak, semakin baik para peneliti dapat menggunakan sinyal untuk memetakan bagaimana materi didistribusikan di seluruh alam semesta.
Apakah sinyal itu berasal dari alien?
Menurut Neel V. Patel, reporter luar angkasa dari MIT Technology Review, sumber sinyal itu bisa berupa benda langit yang mengorbit objek lain, seperti "lubang hitam bermassa rendah".
Kemudian, tim peneliti lain yang memeriksa data pada FRB "16 hari" itu menduga sinyal mungkin hasil dari sistem biner, dengan dua bintang masif yang saling mengorbit.
Sinyal itu bisa juga berarti kebisingan yang timbul ketika dua bintang saling bertabrakan, menurut Phys.org.
Kecil kemungkinan atau bahkan tidak lah mungkin sinyal itu berasal dari alien atau dikirim oleh alien untuk makhluk di bumi.
Sinyal menunjukkan pergeseran energi besar-besaran di alam semesta.
Patel mengatakan sulit membayangkan alien bisa membuatnya.
"Tidak ada pola yang terdeteksi yang merujuk ke kemungkinan bahwa ada makhluk hidup lain yang berperan dalam pemancaran sinyal ini," tulis Patel.
"Bahkan spesies yang sangat cerdas pun sangat tidak mungkin menghasilkan energi seperti ini," tambahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)