Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyakit Menular Seksual Sifilis: Ini Tahapan dan Gejala Infeksinya

Selain HIV, salah satu penyakit menular seksual yang terus meningkat setiap tahunnya adalah sifilis, sering disebut Raja Singa.

Editor: Sanusi
zoom-in Penyakit Menular Seksual Sifilis: Ini Tahapan dan Gejala Infeksinya
Kompas.com
ilustrasi 

Walaupun tidak menyebabkan nyeri, Wresti tetap menganjurkan para penderita segera berobat ke dokter agar bakteri sifilis tidak menyebar ke organ lain.

“Luka (sifilis primer) tidak nyeri sama sekali dan tergantung lokasinya, tapi kalau diobati cepat, kompilkasinya sedikit, banyak kasus yang bisa diobati,” sambungnya.

Bahkan, jika tidak segera diobati, kondisi tersebut juga mempermudah penularan HIV yang masuk melalui luka sifilis pada tubuh seseorang.

2. Sifilis sekunder

Setelah luka tersebut tidak diobati dan hilang dengan sendirinya, sifilis akan menyebar ke kelenjar getah bening setempat lalu masuk ke dalam pembuluh darah. Kondisi ini merupakan tahapan sifilis sekunder dengan lesi yang menetap hingga beberapa bulan.

Gejala yang sering muncul seperti bercak kemerahan khususnya pada tangan dan kaki, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Sedangkan gejala konstitusi atau umum seperti flu serta sakit kepala, mucous patch, kodiloma lata, alopesia atau rambut rontok tiba-tiba, dan gejala neurosifilis atau infeksi otak maupun sumsum tulang belakang.

Berita Rekomendasi

3. Sifilen laten

Tahapan ketiga adalah sifilis laten, di mana bakteri mulai mengenai banyak organ tubuh. Pada tahap ini, sifilis tidak terdapat lesi dan terjadi tanpa gejala dalam 12 bulan pertama. Untuk mengetahuinya, diperlukan tes serologi reaktif.

4. Sifilis tersier

Pada tahapan yang paling berbahaya yaitu sifilis tersier, terjadi infeksi pembuluh darah yang dapat menyebabkan gejala seperti kebutaan, kerusakan jantung, otak, syaraf, tulang, hati, tuli bahkan kematian.

“Kalau sudah syaraf disebut neurosifilis, kalau sudah kena jantung disebut cardiosifilis, kalau ibu ke janin disebut sifilis kongenital, gejala di kulit pada sifilis lanjut disebut gumma, gejalanya tidak hanya di kulit, tapi bisa juga mengenai organ lain” ujar CEO Klinik Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDSV.

Pengobatan sifilis pada ibu hamil

Jika Anda mengalami gejala di atas, maka disarankan untuk segera mengobatinya ke dokter. Dokter akan melakukan wawancara, lalu melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium hingga menentukan terapi yang cocok bagi pasien penderita.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas