Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni hingga Gerhana Matahari Cincin 21 Juni

LAPAN merilis informasi terkait fenomena yang terjadi di langit selama bulan Juni 2020. Akan ada Gerhana Bulan Penumbra hingga Gerhana Matahari Cincin

Penulis: Sri Juliati
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni hingga Gerhana Matahari Cincin 21 Juni
s22380.pcdn.co
Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni hingga Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 

Bulan berjarak 382.420 kilometer dari Bumi (pusat ke pusat) dengan luasan piringan yang terkena cahaya sebesar 90,2 persen atau sudah memasuki fase Cembung Akhir.

8-9 Juni 2020: Konjungsi Tripel Bulan, Jupiter, dan Saturnus

Fenomena ini dapat diamati pada Senin (8/6/2020) pukul 21.00 WIB di arah Timur agak ke Tenggara dengan bentuk menyerupai segitiga tumpul (salah satu sudut tumpul).

Sudut tumpul ini terletak di Jupiter.

Kemudian, Bulan bergerak perlahan mendekat Saturnus, sehingga pada Selasa (9/6/2020) pukul 00.00 WIB membentuk segitiga siku-siku dengan sisi miring Bulan-Saturnus dan sudut siku-siku di Jupiter.

Fenomena ini dapat diamati di arah Tenggara dengan ketinggian sekitar 50 derajat di atas ufuk.

13 Juni 2020: Bulan pada Fase Perbani Akhir dan Konjungsi Bulan dan Mars

Berita Rekomendasi

Fenomena ini terjadi pada Sabtu (13/6/2020) pukul 13.24 WIB pada jarak 402575 kilometer dari pusat Bumi.

Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sudut 90 derajat atau sudut siku-siku ketika mengalami fase ini.

Bulan akan terbit ketika tengah malam dan berkulminasi ketika Matahari terbit.

Bulan dapat disaksikan setelah Matahari terbit hingga terbenam ketika tengah hari.

Semnetara puncak fenomena Konjungsi Bulan dan Mars terjadi Sabtu (13/6/2020) pukul 11.15 WIB.

Namun, Mars tidak dapat diamati ketika siang hari secara kasat mata.

Sehingga konjungsi Bulan-Mars baru dapat diamati sebelum Matahari terbenam pukul 05.00 WIB.

Posisi Bulan dan Mars berada di arah Timur dengan ketinggian sekitar 80 derajat di atas ufuk.

Fenomena ini dapat diamati dengan mata telanjang selama kondisi cuaca cerah, bebas polusi cahaya dan bidang pandang tidak terhalang apapun.

15 Juni 2020: Bulan berada di titik terjauh Bumi (Apogee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 08.00 WIB pada jarak 404.557 kilometer dari pusat Bulan.

Bulan akan tampak lebih kecil jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 29,54 menit busur atau 10 persen lebih kecil dibandingkan ketika Perigee.

19 Juni 2020: Konjungsi Bulan dan Venus

Puncak fenomena ini sebenarnya terjadi pada Jumat (19/6/2020) pukul 17.23.40 WIB.

Namun, Bulan dan Venus sudah terbenam di arah Barat Laut sejak pukul 16.00 WIB.

Sehingga fenomena ini baru bisa dinikmati ketika Venus terbit di arah Timur Laut pada pukul 04.30 WIB.

Konjungsi Bulan-Venus ini terletak di Rasi Taurus dekat bintang Aldebaran.

21 Juni 2020: Gerhana Matahari Cincin & Bulan memasuki Fase Bulan Baru

Gerhana Matahari cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak sepenuhnya menutupi Matahari.

Fenomena ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap.

Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana cincin.

Jalur gerhana akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, dan China Selatan sebelum berakhir di Samudera Pasifik.

Gerhana sebagian akan terlihat di sebagian besar Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Sementara dalam fenomena Fase Bulan Baru, Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.

Fase ini terjadi pada 13.42 WIB.

Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang.

Sebab, tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.

22 Juni 2020: Konjungsi Bulan dan Merkurius & Titik Balik Matahari Juni (Solstice Juni)

Puncak fenomena Konjungsi Bulan dan Merkurius terjadi pada pukul 17.15.46 WIB.

Namun, Bulan dan Merkurius sulit terlihat ketika Matahari masih berada di atas ufuk.

Sebab cahaya pantulan Bulan dan Merkurius kalah terang dibandingkan cahaya Matahari.

Sehingga fenomena ini baru bisa dinikmati ketika Matahari sudah terbenam di arah Barat Laut.

Konjungsi Bulan-Merkurius terletak di rasi Gemini.

Cukup sulit mengamati Merkurius dengan mata telanjang.

Sementara, Titik balik Matahari terjadi pada 04.44 WIB.

Kutub Utara Bumi akan condong ke arah Matahari, yang akan mencapai posisi paling utara di langit dan berada di atas garis balik utara pada 23,44 derajat lintang utara.

Ini adalah hari pertama musim panas (solstice musim panas) di Belahan Bumi Utara dan hari pertama musim dingin (solstice musim dingin) di Belahan Bumi Selatan.

28 Juni 2020: Bulan memasuki Fase Perbani Awal

Fenomena ini terjadi pada pukul 15.16 WIB pada jarak 369.921 kilometer dart pusat Bumi.

Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sudut 90 derajat atau sudut siku-siku ketika mengalami fase ini.

Bulan akan terbit ketika tengah hari dan berkulminasi ketika Matahari terbenam.

Sehingga kita dapat menyaksikan penampakan Bulan sebelum Matahari terbenam hingga tengah malam ketika Bulan terbenam.

30 Juni 2020: Bulan berada di titik terdekat Bumi (Perigee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 09.20 WIB pada jarak 368.996 kilometer dari pusat Bumi.

Bulan akan tampak lebih besar jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 32,4 menit busur.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas