Udara Dingin Trending Topic di Twitter, Benarkah Tanda Kemarau? BMKG Beri Analisisnya
Trending topic di Twitter pada Minggu (26/7/2020) pagi dihiasi kata Dingin, Lawu, Dieng dan hipotermia.
Editor: Anita K Wardhani
"Akibatnya, ketika malam hari radiasi yang diterima dari Matahari nol, sedangkan radiasi Bumi yang lepas ke angkasa maksimal. Pada kondisi seperti ini kondisi udara pada malam hari menjelang dan pada puncak kemarau lebih dingin dibanding kondisi udara malam hari di musim hujan," papar Herizal.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Minggu, 26 Juli 2020: Yogyakarta dan Bandung Cerah Berawan Sepanjang Hari
Baca: Jelang Musim Kemarau, BMKG Sarankan Pemerintah Rencanakan Upaya Pencegahan Karhutla
Uap air di atmosfer dan kecepatan angin
Sementara itu, prakirawan cuaca BMKG Nanda Alfuadi menyebut bahwa udara dingin yang terjadi di malam menjelang pagi hari, ada dua hal yang mempengaruhi.
Dua hal tersebut yakni kandungan uap air di atmosfer dan kecepatan angin.
"Kandungan uap air di atmosfer yang cukup rendah di wilayah Indonesia bagian selatan dalam beberapa pekan ini menyebabkan radiasi gelombang panjang dari Bumi, yang dapat menghangatkan atmosfer Bumi lapisan bawah, terlepas ke angkasa," kata Nanda.
Sehingga, energi yang digunakan untuk menghangatkan atmosfer di lapisan bawah akan lebih kecil dibandingkan ketika kandungan uap air di atmosfer relatif cukup banyak.
Hal ini secara kasat mata, lanjut Nanda, juga terlihat dari berkurangnya tutupan awan dalam beberapa pekan ini dibandingkan dengan bulan lalu.
"Kondisi atmosfer yang cukup kering tersebut diperkuat dengan kecepatan angin dari selatan Indonesia yang cukup kuat sehingga seolah udara di Indonesia bagian selatan terasa semakin dingin," terang Nanda.
Meski demikian, katanya, saat ini belum merupakan puncak kemarau sehingga kondisi ini bukan merupakan kondisi yang paling signifikan.
"Diprakirakan pada Agustus dan awal September nanti kondisi dingin akan semakin terasa di wilayah Jawa, Bali, NTB, dan NTT," jelas Nanda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warganet Ungkapkan Udara Dingin di Twitter, Begini Analisis BMKG",
Penulis : Dandy Bayu Bramasta