Gambar Penampakan Virus Corona SARS-CoV-2 yang Menyelimuti Sel Paru-paru Manusia
Para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara merilis penampakan virus corona SARS-CoV-2 yang menginfeksi sel bronkial.
Editor: Tiara Shelavie
![Gambar Penampakan Virus Corona SARS-CoV-2 yang Menyelimuti Sel Paru-paru Manusia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gambar-ini-menunjukkan-virus-corona-sars-cov-2-menginfeksi-sel-manusi1.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara merilis penampakan virus corona SARS-CoV-2 yang menginfeksi sel bronkial.
Sel bronkial biasanya ditemukan di saluran utama menuju paru-paru.
Namun, kali ini para ahli mengamati sel bronkial yang terinfeksi virus corona baru di cawan petri.
"Gambar kultur yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan sel-sel bersilia dipenuhi partikel dalam gumpalan besar," ujar Camille Ehre, asisten profesor di Institut Marsico Lung, Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara.
"Penggunaan masker pada individu yang terinfeksi dan tidak terinfeksi dapat membatasi penularan SARS-CoV-2," imbuhnya, seperti dilansir IFL Science, Jumat (4/9/2020).
Dalam gambar di bawah ini, virus corona ditunjukkan dengan ratusan titik kecil berwarna merah yang menutupi sel bersilia berwarna toska.
![Gambar berwarna SARS-CoV-2 menginfeksi sel paru-paru manusia](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gambar-berwarna-sars-cov-2-menginfeksi-sel-paru-paru-manusia.jpg)
SARS-CoV-2 benar-benar sangat kecil, diameternya hanya 50 sampai 200 nanometer.
Sebagai perbandingan, sel darah manusia berukuran sekitar 7.000 nanometer.
Ini berarti, virus SARS-CoV-2 terlalu kecil untuk dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya. Virus ini hanya bisa diamati dengan mikroskop elektron.
Selain virus yang menutupi sel, juga terdapat sejumlah virion dalam ukuran besar yang diproduksi dan dilepaskan sel dalam sistem pernapasan manusia.
Dalam laporan riset yang terbit di New England Journal of Medicine, dijelaskan patogen ini secara efektif dapat menyerang dan membanjiri tubuh manusia. Virus itu menggunakan sel inang untuk menghasilkan salinan yang kemudian menyebar ke sel lain.
"Pengamatan yang paling mencolok adalah jumlah virion yang sangat banyak oleh sel yang terinfeksi. Beberapa sel yang terinfeksi begitu penuh dengan virus sehingga mereka berkumpul dan terlepas dari epitel," kata Ehre.
"Hal itu memungkinkan virion untuk menginfeksi paru-paru dan juga dapat keluar dari hidung untuk menginfeksi orang lain."
Anda juga dapat melihat beberapa struktur SARS-CoV-2.