Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Studi: Masker Wajah Bisa Memicu Timbulnya Eksim pada Orang-orang yang Memiliki Alergi

Orang yang memiliki kulit sensitif mungkin berisiko mengalami eksim yang dipicu oleh penggunaan masker.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Hasil Studi: Masker Wajah Bisa Memicu Timbulnya Eksim pada Orang-orang yang Memiliki Alergi
Freepik
ilustrasi wanita memakai masker - Hasil Studi: Masker Wajah Bisa Memicu Timbulnya Eksim pada Orang-orang yang Memiliki Alergi 

TRIBUNNEWS.COM - Orang yang memiliki kulit sensitif mungkin berisiko mengalami eksim yang dipicu oleh penggunaan masker, berdasarkan temuan terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Annals of Allergy, Asthma & Immunology.

Dilansir Daily Mail, petugas medis mengungkapkan seorang pria berusia 60 tahun dengan riwayat beberapa alergi kulit menderita dermatitis yang diakibatkan oleh maskernya.

Setelah awalnya berjuang untuk mendiagnosis akar masalahnya, dokter akhirnya menyadari, penyebabnya adalah pita elastis dari masker.

Awalnya, pasien itu didiagnosis dermatitis kontak, suatu bentuk eksim yang dipicu oleh reaksi terhadap suatu zat atau bahan.

Pria Amerika itu menjalani pengobatan dengan prednison, obat anti alergi biasa, sebelum masalah masker terlihat.

Baca juga: Studi Terbaru Sebut Warga Kulit Hitam dan Asia Lebih Berisiko Terkena Covid-19 daripada Kulit Putih

Baca juga: Studi Baru: Satu dari Lima Pasien COVID-19 Berisiko Alami Gangguan Mental dalam Waktu 90 Hari

Ilustrasi masker - dokter memegang masker
Ilustrasi masker - dokter memegang masker (Freepik)
Berita Rekomendasi

Tetapi pengobatan itu tidak efektif baginya.

Ia pun kembali ke dokter dengan masalah yang sama.

Setelah mengidentifikasi lokasi eksim, yaitu di wajah dan di tempat yang sama dengan tempat masker, para dokter berspekulasi bentuk masker mungkin menjadi penyebabnya.

"Kami menyadari bahwa ruamnya muncul tepat di tempat bagian elastis masker mengenai wajah," kata ahli alergi Dr Kristin Schmidlin, salah satu penulis studi tersebut.

"Kami mengurangi prednison dan menyarankannya untuk menggunakan steroid topikal dan imunosupresan topikal sampai ruam hilang."

"Kami juga menyuruhnya untuk menggunakan masker berbahan kapas, bebas pewarna tanpa elastis."

Pada konsultasi lewat telepon satu minggu kemudian, pasien itu mengatakan ruamnya terus membaik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas