Universitas Indonesia Teliti Kestabilan Mawar dan Daun Pegagan untuk Kosmetik
Kestabilan diperlukan agar bahan alami utuh tersebut tidak cepat terdegradasi di dalam larutan kosmetik.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Universitas Indonesia (UI) melakukan penelitian bertema Kestabilan Bahan Alami Bunga Mawar dan Daun Pegagan dalam Larutan Kosmetik.
Kestabilan diperlukan agar bahan alami utuh tersebut tidak cepat terdegradasi di dalam larutan kosmetik.
Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Laboratorium Nano Interfacial Chemistry, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, mulai September 2020-Juli 2021.
Penelitian ini juga melibatkan perusahaan maklon kosmetik di Jakarta, PT. Nose Herbal Indo.
Marcony Surya, salah satu peneliti dari UI mengatakan, normalnya bagian utuh bahan alami atau tanaman akan terdegradasi dalam larutan kosmetik setelah satu bulan.
Baca juga: Dijual Online, Omzet Kosmetik Ilegal di Jakarta Utara Capai Rp 400 Juta Per Bulan
"Penelitian akan memberikan perlakuan (treatment) khusus untuk meningkatkan kestabilan bahan alami sehingga masa simpannya menjadi lebih lama," kata Marcony dalam keterangannya, Sabtu (23/1/2021).
Saat ini, kaya dia tahapan penelitian sudah sampai pada tahap uji karakterisasi dan uji kestabilan.
Baca juga: Gisella Anastasia Bantah Didepak dari Bisnis Kosmetik Madam Gie
Uji kestabilan akan mengambil parameter thermal dan fisik bahan alami tersebut.
Marcony menyebutkan, penelitian ini terbilang baru di Indonesia sehingga UI sangat menyambut antusias dalam mengembangkan penelitian ini.
"Selain khasiatnya yang bagus untuk kulit, ketersediaan bunga mawar dan daun pegagan di Indonesia cukup banyak dan mudah didapat," ujar Marcony.
Salah satu tim peneliti dari PT. Nose Herbal Indo, Cheryl Ariela mengatakan, akhir-akhir ini permintaan bahan alami utuh dijadikan produk kosmetik meningkat.
Baca juga: 6 Bahan Kosmetik Ini Tidak Aman untuk Wanita Hamil, Kandungan Pencerah Kulit hingga Anti Penuaan
“Ini kesempatan besar bagi PT. Nose Herbalindo, terutama dikarenakan di Indonesia belum ada yang membuat,” tambah Cheryl.
Bahan alami utuh tersebut, lanjut Cheryl, biasanya digunakan pada produk kosmetik berbentuk cairan seperti toner dan sampo.
Khasiat tersebut, tambah Cheryl menjelaskan, karena bunga mawar mengandung senyawa antosianin dan flavonol dari golongan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.
Bunga mawar juga berfungsi untuk menghidrasi dan menenangkan kulit (calming), sedangkan pegagan mengandung senyawa katesin dan kuersetin dari golongan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.
"Selain itu juga mengandung senyawa asiaticoside yang tergolong sebagai saponin yang berfungsi untuk meningkatkan sintesis kolagen di kulit," katanya.
Netty, R&D PT.Nose Herbalindo mengatakan, pihaknya selalu mengutamakan keunikan dan inovasi dalam setiap produk yang dihasilkan.
Melalui riset-riset yang selalu dilakukan secara berkala oleh tim R&D yang kompeten, dengan mengkolaborasikan bahan-bahan seperti ekstrak dari tumbuhan alami dan didukung oleh fasilitas produksi yang mumpuni.
PT. Nose senantiasa menghasilkan produk-produk inovasi dengan mutu yang baik dan mampu mengangkat produk lokal kosmetik Indonesia sehingga kita bangga menggunakan produk buatan Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan program BPOM yang mengkampanyekan program Bangga Buatan Indonesia," katanya.
"PT. Nose yang berkolaborasi dengan universitas-universitas ternama di Indonesia melalui sejumlah penelitian dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru demi memenuhi kebutuhan mayarakat di Indonesia yang sangat mengikuti trend,” jelasnya.