12 Fenomena Langit Bulan April 2021: Ada Hujan Meteor Lyrid hingga Supermoon
LAPAN membeberkan sejumlah fenomena langit yang terjadi di Indonesia sepanjang bulan April. Ada Hujan Meteor Lyrid hingga Supermoon.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Kemudian, puncak konjungsi Bulan-Pollux terjadi pada 20 April 2021 pukul 01.18 WIB/ 02.18 WITA/ 03.18 WIT.
7. Fase Bulan Perbani Awal: 20 April
Fase perbani awal adalah salah satu fase bulan ketika konfigurasi antara matahari, bumi dan bulan membentuk sudut siku-siku (90 derajat) dan terjadi sebelum fase bulan purnama.
Bulan perbani dapat disaksikan ketika terbit 30 menit setelah tengah hari dari arah timur-timur laut, berkulminas di arah utara ketika senja bahari dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut 30 menit setelah tengah malam.
8. Konjungsi Merkurius-Venus: 21-30 April
Merkurius akan mengalami konjungsi dengan Venus selama sepuluh hari berturut-turut sejak tanggal 21 sampai 30 April.
Fenomena ini dapat disaksikan dari arah barat-barat laut sekitar 12 menit setelah terbenam matahari.
9. Hujan Meteor Lyrid: 22-23 April
Hujan Meteor Lyrid adalah hujan meteor tahunan yang titik radiannya berada di konstelasi Herkules dekat Vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.
Hujan meteor ini aktif sejak 16 hingga 25 April dengan puncak hujan meteor terjadi pada 22 April pukul 19.00 WIB/ 20.00 WITA/ 21.00 WIT.
Sehingga dapat disaksikan sejak terbit di arah Barat Laut sekitar pukul 22.15 waktu setempat hingga fajar berakhir keesokan harinya.
10. Bulan Purnama Perige (Supermoon): 27 April
Pada 27 April mendatang, sebenarnya bulan akan mengalami fase Purnama Perige.
Dikarenakan jaraknya cukup berdekatan dengan titik perige, maka purnama kali ini disebut juga Bulan Super atau Supermoon.