Tata Cara Melihat Gerhana Bulan Menurut Rekomendasi BMKG, Peneliti ITB Ungkap Keistimewaan
BMKG beri rekomendasi mengenai cara melihat gerhana bulan total yang bertepatan di Hari Raya Waisak.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Sudah tahu tata cara melihat gerhana bulan total pada 26 Mei 2021 hari ini?
BMKG beri rekomendasi mengenai cara melihat gerhana bulan total yang bertepatan di Hari Raya Waisak.
Diketahui, gerhana bulan total ialah peristiwa terhalangnua sinar matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Dikutip laman resmi BMKG, peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Fenomena gerhana bulan total terjadi ketika posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar.
Baca juga: Waktu Pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan, Dilengkapi Bacaan Niat dan Tata Caranya
Hal ini terjadi saat bulan berada di umbra bumi, yang berakibat saat puncak gerhana bulan total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.
Karena posisi bulan saat terjadi gerhana, berada di posisi terdekat dengan bumi (Perige).
Maka dari itu, bulan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga disebut dengan Super Moon.
Cara melihat gerhana bulan total
gerhana bulan total dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan.
Selain itu, gerhana bulan total aman disaksikan oleh warga dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana.
Dikutip dari laman BMKG, pada puncak gerhananya, di sebagian besar wilayah Indonesia, posisi bulan dekat dengan horizon di bagian Timur.
Hal ini memungkinkan pengamat untuk dapat mengabadikan kejadian gerhana ini dengan latar depan bangunan yang bersejarah atau ikonis.
Masyarakat yang berada di pesisir atau pinggir laut (pantai), perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya.
Wilayah yang Dapat Melihat gerhana bulan total
Lalu, di wilayah mana saja kita dapat melihat gerhana bulan total?
Dikutip dari laman resmi LAPAN, berikut wilayah-wilayah yang dapat melihat gerhana bulan total:
- Awal Penumbra
Pukul 15.46.12 WIB/16.46.12 WITA/17.46.12 WIT terjadi di Papua dan Kepulauan Aru.
- Awal Sebagian
Pukul 16.44.37 WIB/17.44.37 WITA/18.44.37 WIT terjad di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali kep. Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan NTT.
- Puncak Gerhana
Pukul 18.18.43 WIB/19.18.43 WITA/20.18.43 WIT terjadi di Seluruh Indonesia kecuali Aceh, Pulau Nias, dan sebagian Sumatera Utara.
- Akhir Total
Pukul 18.27.57 WIB/19.27.57 WITA/20.27.57 WIT terjadi di seluruh Indonesia.
- Akhir Sebagian
Pukul 19.52.49 WIB/20.52.49 WITA/21.52.49 WIT terjadi di seluruh Indonesia.
- Akhir Penumbra
Pukul 20.51.16 WIB/21.51.16 WITA/22.51.16 WIT terjadi di seluruh Indonesia.
Bertepatan dengan Detik-detik Waisak
Fenomena gerhana bulan total bertepatan dengan Detik-detik Waisak, yakni pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha.
Dikutip dari laman resmi LAPAN, pada dasarnya, detik-detik Waisak terjadi ketika Purnama Waisak atau disebut juga Waisaka Purnima yang selalu jatuh pada tanggal 15 suklapaksa di bulan Waisaka.
Pada saat bulan purnama, matahari dan bulan akan berada dalam satu garis lurus, sedemikian rupa sehingga cahaya matahari dapat menerangi permukaan bulan secara maksimal dengan bumi berada di antara keduanya.
Jadi, matahari dan bulan membentuk sudut 180° satu sama lain dalam peredarannya.
Saat kedua benda langit tersebut tepat membentuk sudut 180° di hari Waisak dikenal sebagai detik-detik Waisak.
Dengan kata lain, detik-detik Waisak ialah puncak bulan purnama pada bulan Waisaka menurut penanggalan India yang didasari oleh peredaran bulan.
Keputusan merayakan Trisuci ini diatur dalam Konferensi World Fellowship of Buddhists (WFB).
Peneliti ITB Ungkap Keistimewaan Gerhana Bulan Total yang Terjadi Hari Ini
Gerhana bulan total akan terlihat di langit Indonesia pada Rabu 26 Mei 2021 hari ini.
Mengutip dari laman Institut Teknologi Bandung (ITB) www.itb.ac.id, fenomena ini bisa terjadi karena matahari, bumi, dan bulan, berada dalam posisi sejajar.
Hal ini dikarenakan bulan bergerak mengelilingi bumi sesuai orbit atau garis edar.
Seorang peneliti di Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty mengatakan bahwa peristiwa gerhana bulan merupakan peristiwa yang bersiklus sehingga bisa terjadi berulang, lantaran ketiga benda dalam sistem tata surya tersebut bergerak dengan keharmonisan.
"Jadi gerhana bulan merupakan sebuah fenomena alam yang akan berulang dan sekarang sudah bisa dengan sangat baik diprediksi kapan akan terjadi lagi, kapan gerhana bulan berikutnya terjadi, dimana kita bisa melihatnya, itu sudah sangat bisa diprediksi secara astronomi," kata Yatny.
Gerhana bulan tahun ini, diprediksi akan terjadi sebanyak dua kali.
Diantaranya gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021, dan gerhana bulan sebagian pada 19 November 2021.
Keistimewaan gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021 ini, terjadi saat bulan berada dalam posisi terdekat dengan bumi karena bentuk orbit bulan terhadap bumi adalah elip dan bukan lingkaran sempurna.
Hal ini menyebabkan penampakan bulan akan sedikit lebih besar daripada biasanya.
Selain itu, warnanya juga akan tampak lebih terang sebelum terjadi gerhana bulan total.
Oleh karena itu, saat memasuki fase gerhana bulan total masyarakat bisa melihat secara jelas perbedaan sebelum dan saat terjadi gerhana bulan total.
Dimana, saat gerhana warnanya akan terlihat kemerahan.
"Maka dari itu, gerhana bulan kali ini disebut sebagai super blood moon," tulisnya.
Bulan akan mulai memasuki fase gerhana yakni memasuki bayangan umbra bumi pada pukul 16.44 WIB.
Pada waktu tersebut, bulan belum terlihat di wilayah Indonesia Barat karena masih berada di bawah ufuk. Tetapi, bulan sudah terbit di daerah Indonesia bagian Timur.
Adapun fase gerhana bulan total terjadi pada pukul 18.11 WIB dan berlangsung selama 14 menit hingga 18.29 WIB, dan gerhana akan benar-benar berakhir pukul 20.49 WIB.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Peneliti ITB Ungkap Keistimewaan Gerhana Bulan Total yang Terjadi Hari Ini
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bertepatan di Hari Raya Waisak, Simak Tata Cara Melihat Gerhana Bulan Total Menurut Rekomendasi BMKG