Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi Terbaru Tingkat kematian Ayam Petelur Kandang Bebas Baterai Menurun 

Dapat disimpulkan bahwa tingkat kematian di populasi unggas dalam sistem bebas kandang tidak setinggi di dalam sistem kandang baterai konvensional. 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Studi Terbaru Tingkat kematian Ayam Petelur Kandang Bebas Baterai Menurun 
ist
Ternak ayam di luar kandang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature, berdasarkan analisis data komersial terbesar,  tingkat kematian ayam petelur menurun dari waktu ke waktu dalam sistem kandang bebas baterai karena adanya peningkatan pengalaman dan pengetahuan manajemen. 

Dengan menggunakan berbagai data dari 16 negara berbeda dan 176 juta ayam, studi ini membandingkan kematian ayam petelur di sistem kandang yang berbeda: kandang baterai konvensional, sistem enriched cage dan sistem bebas kandang baterai (kandang aviari).

Hal ini mengungkapkan bahwa dalam periode satu dekade, pengalaman dalam mengelola sistem kandang baterai telah dikaitkan dengan adanya penurunan rata-rata 4-6% kematian, atau "tingkat penurunan kematian yang lebih rendah daripada yang sudah dilaporkan", dibandingkan dengan sistem kandang yang sudah mencapai titik jenuh.

Dapat disimpulkan bahwa tingkat kematian di populasi unggas dalam sistem bebas kandang tidak setinggi di dalam sistem kandang baterai konvensional. 

Baca juga: Penjualan Hewan Kurban Menurun, Pemerintah Diminta Beri Pendampingan Pada Peternak

“Ketika perbandingan dibuat antara sistem dengan tingkat “kematangan” teknologi yang setara, kematian di kandang rumahan bebas kandang baterai tidak lebih tinggi dari pada sistem kandang,” ungkap Dr. Cynthia Schuck-Paim, salah satu penulis studi tersebut, Senin (26/7/2021).

Faktanya, tren yang bisa diamati dari data menunjukkan bahwa kematian dapat lebih ditekan di kandang bebas baterai jika (kualitas) manajemen dapat terus ditingkatkan dan genetika mampu dioptimalkan dalam sistem tersebut.

Baca juga: Dukung Swasembada Daging Sapi, Masyarakat NTB Apresiasi Kehadiran Kapal Ternak Di Pelabuhan Calabai

BERITA REKOMENDASI

"Selama beberapa dekade, sistem industri kandang telah dikembangkan (secara spesifik) untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kematian individu ungggas produktif, dan wajar jika sistem housing yang baru diadopsi mengikuti jalur yang sama," ungkapnya.

Penelitian tersebut, yang juga menyebutkan bahwa faktor risiko kematian di sistem bebas kandang baterai seperti tantangan adanya patogen baru dan paparan pada luka akibat patukan unggas lain - yang dapat dikelola jika produsen dapat memperoleh pengalaman yang diperlukan untuk menjalankan sistem bebas kandang baterai dengan sukses.

Karena insentif keuangan, studi tersebut mengatakan, produsen telah menyesuaikan sistem kandang industri untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kematian, sambil mempertahankan standar kesejahteraan yang rendah dan terkadang menurunkannya lebih jauh.

“Studi ini penting karena mengungkapkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi angka kematian adalah pengetahuan produsen sendiri dan insentif.

Oleh karena itu, jika insentifnya berupa tunjangan finansial, maka studi tersebut menunjukkan bahwa dengan pengetahuan, pengalaman dan teknologi, sistem tanpa bebas kandang baterai tidak hanya lebih efisien, tetapi juga menghadirkan alternatif yang lebih etis bagi konsumen," kata Fadila, Communications and Corporate Engagement Manager Act For Farmed Animals


Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja melalui koalisi AFFA,  bekerja untuk mendorong sistem pangan dan metode pertanian yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Upaya mereka telah membantu perusahaan besar seperti Autogrill, Burger King dan Pizza Marzano, yang baru-baru ini untuk mengadopsi kebijakan yang mengalihkan seluruh rantai pasok mereka ke sistem bebas kandang baterai.

Adanya perubahan sistem yang cepat dari kandang baterai menuju bebas kandang baterai adalah tren global dan lebih dari 100 perusahaan, seperti Nestlé, Unilever, Mondelez International, Restaurant Brands International dan Wyndham Hotels & Resorts juga telah ikut berkomitmen untuk berhenti memasok telur dari kandang baterai secara global.

Dalam kandang baterai, satu ayam menghabiskan hidup mereka dengan beberapa unggas lainnya, dalam ruang yang masing-masing lebih kecil dari selembar kertas A4.

Mereka tidak dapat merentangkan sayap mereka sepenuhnya atau berjalan dengan bebas. Dalam sistem ini, ayam juga tidak dapat melakukan beberapa perilaku paling mendasar yang padahal penting untuk kesejahteraannya, seperti bersarang, bertelur, dan mandi debu.

Mereka harus berdiri di atas kawat logam, yang biasanya menyebabkan kaki mereka terluka, dan osteoporosis karena kurangnya gerakan, yang dapat menyebabkan patah tulang yang menyakitkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas