Muncul Sinyal Misterius dari Galaksi Bima Sakti, Pakar Astronomi Kesulitan Memecahkan
Sinyal paling aneh dari sinyal baru ini adalah memiliki polarisasi yang sangat tinggi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Mona Kriesdinar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sinyal misterus yang berasal dari pusat Galaksa Bimasakti ditemukan sekelompok peneliti astronomi.
Sayangnya gelombang radio tersebut sulit untuk dipecahkan.
Ini lantaran memiliki pola yang khas dan belum diketahui.
"Sinyal paling aneh dari sinyal baru ini adalah memiliki polarisasi yang sangat tinggi.
Ini berarti cahayanya berosilasi hanya dalam satu arah, tetapi arah itu berputar seiring waktu," kata Ziteng Wang, penulis utama studi baru dan seorang mahasiswa PhD, di Sekolah Fisika di Universitas Sydney.
Sebagaimana dilansir Science Daily, (12/10/2021), kecerahan obyek juga bervariasi secara dramatis, dengan faktor 100, dan sinyal menyala dan mati secara acak.
"Kami belum pernah melihat yang seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Bocah Remaja di Bima Nodai Anak Tetangga, Korban Masih Berusia 3 Tahun, Modus Nonton Film Anak
Banyak jenis bintang memancarkan cahaya variabel melintasi spektrum elektromagnetik.
Dengan kemajuan luar biasa dalam astronomi radio, studi tentang objek variabel atau sementara dalam gelombang radio adalah bidang studi yang sangat besar yang membantu mengungkap rahasia Alam Semesta.
Pulsar, supernova, bintang yang menyala, dan semburan radio cepat adalah semua jenis objek astronomi yang kecerahannya bervariasi.
"Awalnya kami mengira itu bisa jadi pulsar, jenis bintang mati yang berputar sangat padat, atau jenis bintang yang memancarkan semburan matahari besar.
Tapi sinyal dari sumber baru ini tidak sesuai dengan apa yang kami kira," kata Wang.
Adapun penemuan objek tersebut telah dipublikasikan hari ini di Astrophysical Journal.
Baca juga: Fenomena Astronomi Akhir Bulan Oktober 2021, Fase Bulan Purnama hingga Konjungsi Bulan-Pleiades
Wang dan tim internasional, termasuk ilmuwan dari badan sains nasional Australia CSIRO, Jerman, Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Spanyol, dan Prancis menemukan objek tersebut menggunakan teleskop radio ASKAP CSIRO di Australia Barat.
Pengamatan lanjutan dilakukan dengan teleskop MeerKAT milik South African Radio Astronomy Observatory.
Supervisor PhD Mr Wang adalah Profesor Tara Murphy juga dari Sydney Institute for Astronomy dan School of Physics.
"Kami telah mengamati langit dengan ASKAP untuk menemukan objek baru yang tidak biasa dengan proyek yang dikenal sebagai Variabel dan Transien Lambat (VAST), sepanjang tahun 2020 dan 2021," kata Murphy.
"Melihat ke arah pusat Galaksi, kami menemukan ASKAP J173608.2-321635, dinamai menurut koordinatnya.
Baca juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy M32, Dibekali Baterai 5000mAh
Objek ini unik karena mulai tidak terlihat, menjadi terang, memudar dan kemudian muncul kembali. Perilaku ini luar biasa," tambahnya.
Setelah mendeteksi enam sinyal radio dari sumber selama sembilan bulan pada tahun 2020, para astronom mencoba menemukan objek dalam cahaya visual.
Namun mereka tidak menemukan apa-apa.
Mereka beralih ke teleskop radio Parkes dan sekali lagi gagal mendeteksi sumbernya.
"Kami kemudian mencoba teleskop radio MeerKAT yang lebih sensitif di Afrika Selatan.
Karena sinyalnya terputus-putus, kami mengamatinya selama 15 menit setiap beberapa minggu, berharap kami akan melihatnya lagi," jelas Murphy.
"Untungnya, sinyalnya kembali, tetapi kami menemukan bahwa perilaku sumbernya sangat berbeda -- sumbernya menghilang dalam satu hari, meskipun telah berlangsung selama berminggu-minggu dalam pengamatan ASKAP kami sebelumnya," tambahnya.
Namun, penemuan lebih lanjut ini tidak mengungkapkan lebih banyak tentang rahasia sumber gelombang radio sementara ini.
Co-supervisor Mr Wang, Profesor David Kaplan dari University of Wisconsin-Milwaukee, menjelaskan bahwa informasi yang mereka miliki beberapa di antaranya mempunyai kesamaan dengan kelas lain yang muncul dari objek misterius yang dikenal sebagai Galactic Center Radio Transients, termasuk yang dijuluki 'cosmic burper'.
Para ilmuwan berencana untuk terus mengawasi objek tersebut untuk mencari lebih banyak petunjuk tentang apa yang mungkin terjadi.
"Dalam dekade berikutnya, teleskop radio lintas benua Square Kilometer Array (SKA) akan online. Ini akan mampu membuat peta sensitif langit setiap hari," kata Profesor Murphy.
Mereka berharap agar kekuatan teleskop ini akan membantu memecahkan misteri seperti penemuan terbaru ini.
Tetapi juga akan membuka petak baru yang luas dari kosmos untuk dieksplorasi dalam spektrum radio. (*/Science Daily)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Peneliti Terima Sinyal Misterius dari Pusat Galaksi Bimasakti