Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Ahli Soal Pemicu Terjadinya Efek Samping Pembekuan Darah Usai Divaksin

Ada penjelasan secera terperinci bagaimana sebuah protein dalam darah tertarik pada komponen kunci dari vaksin.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penjelasan Ahli Soal Pemicu Terjadinya Efek Samping Pembekuan Darah Usai Divaksin
Freepik
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM -- Vaksin Covid Oxford-AstraZeneca beberapa kali dikeluhkan menyebabkan efek samping berupa pembekuan darah.

Para ilmuwan mengklaim telah menemukan pemicunya.

Ada penjelasan secera terperinci bagaimana sebuah protein dalam darah tertarik pada komponen kunci dari vaksin.

Hal ini ditemukan oleh Tim peneliti dari Cardiff, Inggris dan Amerika Serikat.

Mereka menduga hal ini memulai reaksi berantai, melibatkan sistem kekebalan tubuh, yang ujung-ujungnya menyebabkan gumpalan berbahaya.

Vaksin Oxford-AstraZeneca diperkirakan telah menyelamatkan sekitar satu juta jiwa dari Covid-19.

Baca juga: 100 Juta Orang Indonesia Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Lengkap

Namun, kekhawatiran akan efek samping pembekuan darah, kendati kejadiannya sangat langka, telah memengaruhi cara vaksin tersebut digunakan di seluruh dunia.

Berita Rekomendasi

Ini termasuk di Inggris, yang menawarkan vaksin alternatif kepada warga berusia di bawah 40 tahun.

Kekhawatiran itu juga mendorong penyelidikan saintifik untuk mencari tahu apa yang terjadi dan apakah itu bisa dicegah. Tim di Cardiff mendapat dana darurat dari pemerintah untuk menemukan jawabannya.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Para ilmuwan dari AstraZeneca bergabung dengan proyek penelitian tersebut setelah hasil penelitian awal tim Cardiff diterbitkan.

Seorang juru bicara AstraZeneca menekankan bahwa pembekuan darah lebih mungkin terjadi karena infeksi Covid daripada karena vaksin, dan belum ada penjelasan yang lengkap dan pasti tentang mengapa hal itu terjadi.

Baca juga: Pengembang Vaksin Oxford-AstraZeneca Peringatkan Kemungkinan Pandemi di Masa Depan Lebih Mematikan

"Meskipun penelitian ini belum definitif, kami mendapatkan pengetahuan yang menarik dan AstraZeneca sedang mencari cara untuk memanfaatkan temuan ini sebagai bagian dari upaya kami untuk menghilangkan efek samping yang sangat langka ini," imbuhnya.

Ada dua petunjuk awal bagi para peneliti yang meneliti efek samping pembekuan darah:

* Risiko pembekuan yang lebih besar hanya ditemukan dengan sebagian teknologi vaksin.

* Pada orang-orang yang mengalami pembekuan darah, antibodi tubuh mereka menyerang protein dalam darah yang disebut trombosit faktor empat.

Semua vaksin yang digunakan di Inggris bekerja dengan memasukkan potongan kecil kode genetik virus Covid ke dalam tubuh untuk melatih sistem kekebalan tubuh.

Beberapa vaksin membungkus kode tersebut dalam selaput lipid (lemak), sedangkan vaksin AstraZeneca menggunakan adenovirus (khususnya, virus flu biasa dari simpanse) sebagai 'tukang pos' mikroskopik yang mengantarkan gen ke dalam sel.

Baca juga: Pencipta Vaksin AstraZeneca Ingatkan Soal Pandemi yang Lebih Mematikan Dibanding Covid-19

Para peneliti awalnya berpikir barangkali ada kaitan antara adenovirus dengan pembekuan darah yang terjadi pada segelintir orang.

Jadi mereka menggunakan teknik yang disebut mikroskop cryo-elektron untuk mengambil gambar adenovirus secara detail pada tingkat molekuler.

Studi mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, mengungkap bahwa permukaan luar adenovirus menarik faktor trombosit empat protein ke dalamnya seperti magnet.

Prof Alan Parker, salah satu peneliti di Cardiff University, mengatakan kepada BBC News, adenovirus memiliki permukaan yang [bermuatan] sangat negatif, sedangkan trombosit faktor empat sangat positif dan keduanya menempel dengan sangat baik.

"Kami telah bisa membuktikan kaitan antara adenovirus dan trombosit faktor empat," kata Alan Parker.

"Namun kami baru tahu pemicunya, ada banyak langkah yang terjadi berikutnya."

Para peneliti menduga tahap berikutnya adalah kekebalan salah sasaran (misplaced immunity), tapi ini perlu dikonfirmasi dalam penelitian lebih lanjut.

Mereka berspekulasi bahwa sistem pertahanan tubuh mulai menyerang trombosit faktor empat setelah salah mengiranya sebagai adenovirus - benda asing - yang ditempelinya.

Jadi tubuh melepaskan antibodi ke dalam darah, yang menggumpal bersama trombosit faktor empat dan mengakibatkan pembentukan gumpalan darah yang berbahaya.

Namun, ini membutuhkan serangkaian peristiwa sial, yang dapat menjelaskan mengapa gumpalan darah adalah efek samping yang sangat langka.

Gumpalan ini, yang dikenal sebagai trombositopenia trombotik imun yang diinduksi vaksin, telah dikaitkan dengan 73 kematian dari hampir 50 juta dosis AstraZeneca yang diberikan di Inggris.

"Anda tidak pernah bisa memprediksi itu akan terjadi dan kemungkinannya sangat kecil, jadi kita perlu melihat gambaran yang lebih besar tentang jumlah nyawa yang diselamatkan oleh vaksin ini," kata Parker.

AstraZeneca mengatakan vaksin buatannya diperkirakan telah menyelamatkan lebih dari satu juta jiwa di seluruh dunia dan mencegah 50 juta kasus Covid.

AstraZeneca Universitas Oxford menolak berkomentar tentang penelitian ini. Dr Will Lester, seorang konsultan hematologi di University Hospitals Birmingham NHS Trust, memuji penelitian yang "sangat rinci" dari tim Oxford-AstraZeneca, dan mengatakan itu membantu menjelaskan "kemungkinan langkah awal" dalam kasus pembekuan darah.

Dia menambahkan: "Banyak pertanyaan yang masih belum terjawab, termasuk apakah beberapa orang mungkin lebih rentan daripada yang lain dan mengapa trombosis (pembekuan) paling sering terjadi di pembuluh darah otak dan hati, tetapi ini mungkin akan diketahui seiring waktu dan penelitian lebih lanjut."

Tim Cardiff berharap temuan mereka dapat digunakan untuk memperbaiki vaksin berbasis adenovirus di masa depan demi mengurangi risiko kejadian langka ini. (Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Temukan Pemicu Efek Samping Pembekuan Darah Usai Vaksin",

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas