Omicron Akhirnya Makan Korban, Berikut Peringatan Keras Epidemiolog
Pejabat kesehatan juga tidak menginformasikan detail kondisi seperti apakah pasien sudah divaksinasi Covid-19 atau memiliki penyakit penyerta.
Editor: Hendra Gunawan
Sebab, menurut dia yang seharusnya menjadi perhatian adalah varian virus baru yang mudah menyebar.
"Di sisi lain, kita harus melihat seberapa banyak populasi rawan di satu wilayah negara. Semakin banyak, maka dampaknya juga akan semakin besar.
Meskipun tidak menyebabkan keparahan dan kematian yang lebih tinggi tapi kalau lebih cepat menular, sekali lagi akan menimbulkan banyak kematian dan banyak pasien yang dirawat di rumah sakit," tegasnya.
Baca juga: Dokter Afrika Selatan Melihat Covid-19 Varian Omicron Memiliki Gejala Lebih Ringan daripada Delta
Kemudian, Dicky menyebutkan bahwa meski mayoritas kasus ringan karena pasien berusia muda maupun telah mendapatkan vaksinasi, potensi kerawanan parah dapat terjadi pada lansia dan pasien dengan penyakit penyerta yang belum divaksinasi lengkap atau mendapatkan vaksin booster.
"Kita akan bisa melihat ke depan proyeksinya akan lebih banyak kematian karena dengan kecepatan (varian virus) yang menular ini dan ditambah populasi usia tua di negara maju seperti Inggris yang tinggi," imbuh Dicky.
Menurut dia, adanya penurunan proteksi imunitas dari vaksin Covid-19 setelah sekitar lima bulan untuk lansia menjadikan vaksin dosis ketiga sangat penting bagi negara-negara dengan populasi lansia yang tinggi.
Penyebaran varian Omicron di Inggris
Sejak kasus varian Omicron pertama diidentifikasi pada 27 November lalu di Inggris, PM Johnson telah memberlakukan pengetatan atau pembatasan di negaranya.
Selain itu, dia telah memperingatkan bahwa varian Omicron dapat menurunkan kekebalan dari vaksinasi lengkap.
Sejauh ini, kematian yang disebabkan varian Omicron mungkin telah terjadi di negara lain, akan tetapi belum ada laporan yang mengungkapkannya secara luas seperti Inggris.
Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan Afrika Selatan mengatakan pihaknya tidak dapat mengungkapkan secara pasti apakah ada kematian akibat varian Omicron karena kasus kematian di sana tidak dikategorikan berdasarkan varian virus.
Di sisi lain, Sekretaris Kesehatan Inggris, Sajid Javid menyatakan varian Omicron telah berkontribusi sebanyak 44 persen dari infeksi virus corona di London.
Lebih lanjut, dia berkata bahwa varian virus baru ini diprediksi akan menjadi jenis virus yang mendominasi dalam waktu 48 jam.
"Infeksi (varian) Omicron diperkirakan mencapai 200.000 (kasus) per hari," papar Javid.