Sungai di Kota-kota Indonesia Tercemari Mikroplastik, Apa Bahayanya?
Plastik tersebut bisa terdiri dari plastik dalam bentuk besar dan kecil cukup berbahaya.
Editor: Hendra Gunawan
"Melihat temuan mikroplastik yang tersebar di sungai, tentunya partikel ini akan menuju ke laut," jelasnya.
Perairan lepas DKI Jakarta mulai dari muara hingga ke Kepulauan Seribu juga tidak luput dari bahaya kontaminasi mikroplastik ini.
Dari data yang ada didapatkan sebanyak 79 ± 222 partikel per 100 liter mikroplastik terkandung dalam badan air.
Tidak hanya itu, komunitas Relawan Sungai Nusantara yang dibuat Ecoton menemukan kontaminasi mikroplastik di luar Pulau Jawa, yakni di Lampung ditemukan 97 partikel per 100 liter, Ternate 82 partikel per 100 liter, Nusa Tenggara Timur (NTT) 122 partikel per 100 liter dan Pontianak 124 partikel per 100 liter.
Baca juga: Mengenal Pencemaran Air dan Faktor Penyebabnya: Limbah Industri, Rumah Tangga, dan Pertanian
"Mikroplastik yang berhasil diidentifikasi di wilayah seperti Bangka sebanyak 72 partikel per 100 liter," tambahnya.
Bahaya kandungan mikroplastik Para ahli telah meyakini bahwa beberapa kandungan dalam mikroplastik diketahui memiliki bahaya bagi lingkungan, kesehatan, dan tubuh manusia.
Berikut beberapa bahaya mikroplastik yang perlu Anda ketahui.
1. Gangguan hormonal
Mikroplastik diketahui mengandung bahan kimia berbahaya pengganggu hormon berupa zat aditif berbahaya.
Zat aditif berbahaya tersebut diantaranya Bisphenols-A (BPA) yang digunakan sebagai pengeras pada plastik.
Efek negative yang ditimbulkan dapat mempengaruhi perkembangan otak, pemicu kanker, diabetes, dan lain sebagainya.
2. Gangguan kesuburan
Selain Bisphenols-A, ada pula zat kimia lainnya yang sangat berbahaya yakni Phthalate. Phthalate adalah bahan pelentur atau elastisitas plastik.
Dampak yang diakibatkan dari kontaminasi Phthalate bisa mengganggu sistem hormon dalam tubuh manusia seperti menstruasi dini, kualitas dan kuantitas sperma menurun dan juga menopause dini.