Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Moon Phase? Fenomena Astronomi saat Sudut Matahari, Bumi, dan Bulan Berubah

Berikut penjelasan terkait Moon Phase di mana merupakan fenomena astronomi saat sudut Matahari, Bumi, dan Bulan berubah.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Daryono
zoom-in Apa Itu Moon Phase? Fenomena Astronomi saat Sudut Matahari, Bumi, dan Bulan Berubah
(SHUTTERSTOCK/taffpixture)
Berikut penjelasan terkait Moon Phase di mana merupakan fenomena astronomi saat sudut Matahari, Bumi, dan Bulan berubah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan terkait fenomena astronomi yang bernama Moon Phase.

Moon Phase merupakan fenomena astronomi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi mengalami perubahan sudut.

Hal ini terjadi ketika Bulan mengelilingi Bumi dan Bumi mengelilingi Matahari seperti dikutip dari almanac.com.

Kemudian perubahan ini membuat sinar Matahari terpantul pada Bulan dan akhirnya baru menuju ke mata kita setiap harinya.

Perlu diketahui Bulan tidak dapat memproduksi cahaya sendiri.

Baca juga: 5 Fakta Unik Fenomena Aphelion 2022, Titik Terjauh Bumi dengan Matahari

Baca juga: Fenomena Astronomis 2022: 4 Januari Puncak Hujan Meteor Quadrantid

Lalu terdapat empat Moon Phase atau fase bulan yang terjadi yaitu New Moon (Bulan Baru), First Quarter (fase kuartal pertama Bulan), Full Moon (Bulan Penuh), dan Last Quarter Moon (fase kuartal terakhir pada bulan).

Kemudian pada fase kedua dikenal dengan nama Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal), Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal), Waning Gibbous (Bulan Cembung Akhir), dan Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir).

Berita Rekomendasi

Berikut penjelasan tiap fase bulan tersebut.

1. New Moon (Bulan Baru)

Fase ini dinamakan Bulan Baru karena menjadi awal siklus bulan.

Pada saat terjadi, Matahari dan Bulan berada pada jarak terdekat satu sama lain dan berada pada sisi yang sama dengan Bumi.

Dari perspektif kita, Bulan akan terlihat sangat gelap dan menjadi peristiwa yang tidak biasa karena kita selalu melihat bayangan Bulan di sisi lain.

Namun ketika kita mencoba untuk melihat sisi lain dari Bulan yang dekat dengan Matahari maka Bulan akan terlihat sangat terang.

Terkadang apabila posisi Bulan Baru benar-benar sejajar dengan Matahari dan Bumi makan akan terlihat seluruh cincin Matahari dan menyebabkan gerhana matahari.

Peristiwa ini hanya dapat dilihat di sebagian kecil lokasi di Bumi dan membutuhkan kacamata khusus untuk melihat secara aman.

2. Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal)

Fase ini terjadi antara Bulan Baru dan fase kuartal pertama bulan.

Peristiwa ini diawali dengan kita melihat bentuk sabit yang tipis dari Bulan dan dapat terlihat di bagian Bumi bagian utara.

Area yang tersembunyi semakin terlihat setiap harinya dan membuat telrlihatnya permukaan Bulan hingga fase kuartal pertama ketika sisi kanan Bulan terlihat bercahaya.

Beberapa kalendar bulan seperti kalender Islam memulai awal bulan ketika Bulan terlihat untuk pertama kalinya yang mana biasanya terjadi setelah Bulan Baru selama tahapan bulan sabit.

3. First Quarter (Fase Kuartal Pertama Bulan)

Fase ini dinamakan fase kuartal pertama bulan dikarenakan Bulan telah bergerak 1/4 jalan menuju orbitnya.

Selain itu fase ini juga sering dinamai Half Moon atau Bulan Setengah.

Pada fase kuartal pertama di Bumi bagaian utara, sisi Bulan bagian kanan akan bercahaya terang sedangkan Bumi bagian selatan akan melihatnya di sisi kiri Bulan.

Sebenarnya kita meihat setengah sisi dari Bulan dikarenakan seluruh permukaan yang disinari bulan hanya terlihat separuh ke arah kita.

Dengan kata lain, Bulan berada tegak lurus dengan Bumi atau Matahari.

4. Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal)

Fase ini terjadi diantara fase kuartal pertama bulan dan Bulan Penuh (Full Moon).

Bulan, pada fase ini terlihat terlihat lebih jelas tetapi belum sepenuhnya.

Di Bumi bagian utara, sisi kanan bulan akan terlihat bercahaya ditambah adanya sinar-sinar kecil di sisi kirinya.

Ketika hari berlalu, cahaya akan menyelimuti sisi kiri bulan.

Hal ini pun juga terlihat di Bumi bagian selatan hanya saja terlihat dari kiri ke kanan.

5. Full Moon (Bulan Penuh)

Fase ini membuat Bulan terlihat seluruhnya dan memunggungi Matahari dan berlawanan dengan Bumi.

Biasanya jika posisi Bulan Penuh sejajar dengan Matahari dan Bumi maka dari penglihatan kita, Bulan akan memasuki bayangan Bumi.

Hal ini dinamakan gerhana bulan.

6. Waning Gibbous (Bulan Cembung Akhir)

Fase ini terjadi antara Bulan Penuh dan fase kuartal terakhir bulan.

Bulan akan semakin gelap dan hanya terlihat cincin yang diakibatkan oleh sinar.

Peristiwa ini akan terlihat di Bumi bagian utara.

Pada fase ini pula Bulan akan terlihat sebagian saja dan di bagian lainnya akan terlihat gelap.

7. Last Quarter (Fase Kuartal Terakhir Bulan)

Bulan telah mencapai 3/4 perjalanannya untuk mengelilingi orbitnya dan tinggal sedikit lagi untuk menyelesaikan satu kali revolusinya.

Pada tahapan ini, kita akan melihat separuh permukaan Bulan dipenuhi cahaya.

Baca juga: Daftar 10 Fenomena Astronomis Tahun 2022: Ada 5 Benda Langit Tampak Segaris Secara Visual

Baca juga: Fenomena Astronomis Pekan Keempat Desember 2021: Hujan Meteor Ursid hingga Fase Bulan Perbani Akhir

Untuk Bumi bagian utara terlihat sisi kiri Bulan lebih terang sedangkan bagian selatan sisi kanannya.

Kemudian Bulan juga berada di posisi 90 derajat barat dari Matahari ketika dilihat dari Bumi.

8. Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir)

Fase ini terjadi antara fase kuartal terakhir dan Bulan Baru.

Pada awal fase ini, seluruh bagian kiri dari Bulan akan lebih terang dan sisi kanan lebih gelap ketika dilihat dari Bumi bagian utara.

Sebenarnya seluruh cincin Bulan akan lebih gelap dan menjadi awal dari Bulan Baru dan siklus Bulan lainnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas