Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

40 Satelit Milik SpaceX-nya Elon Musk Terbakar Badai Matahari, Berikut Penjelasannya

Populasi bintik-bintik Matahari mengikuti siklus aktivitas Matahari yang mencapai puncaknya setiap 10,8 tahun sekali.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 40 Satelit Milik SpaceX-nya Elon Musk Terbakar Badai Matahari, Berikut Penjelasannya
Istimewa
Ilustrasi badai matahari 

TRIBUNNEWS.COM -- Sebanyak 40 dari 49 satelit internet Starlink milik SpaceX dikabarkan lumpuh akibat badai geomagnetik yang dipicu oleh ledakan besar radiasi matahari.

Satelit-satelit Starlink milik orang terkaya sejagat, Elon Musk tersebut terbakar dan jatuh ke bumi.

Peristiwa tersebut diumumkan di situs web SpaceX pada Selasa (8/2/2022), mengatakan bahwa satelit-satelit tersebut terkena badai matahari pada Jumat 4 Februari, sehari setelah diluncurkan ke orbit rendah awal sekitar 210 km di atas Bumi.

Baca juga: SpaceX Milik Elon Musk Siap Pulihkan Jaringan Internet di Tonga

Peluncuran satelit, yang dibawa oleh roket SpaceX Falcon 9 dan diterbangkan dari Kennedy Space Center di Florida, kira-kira bertepatan dengan pengamatan badai geomagnetik yang diunggah pada Rabu dan Kamis 2-3 Februari) oleh Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS.

Roket Falcon 9 SpaceX (Space Exploration Technologies Corp.) dengan muatan satelit mata-mata NROL-87 untuk National Reconnaissance Office diluncurkan dari landasan peluncuran SLC-4E di Vandenberg US Space Force Base pada 2 Februari 2022 di Lompoc, California. (Photo by Patrick T. FALLON / AFP)
Roket Falcon 9 SpaceX (Space Exploration Technologies Corp.) dengan muatan satelit mata-mata NROL-87 untuk National Reconnaissance Office diluncurkan dari landasan peluncuran SLC-4E di Vandenberg US Space Force Base pada 2 Februari 2022 di Lompoc, California. (Photo by Patrick T. FALLON / AFP) (AFP/PATRICK T. FALLON)

Apa itu badai Matahari yang jatuhkan satelit internet Starlink?

Badai Matahari adalah lonjakan pelepasan energi Matahari melalui titik-titik tertentu akibat terjadinya gangguan magnetik seiring tidak seragamnya kecepatan rotasi bagian-bagian permukaan Matahari dan antara permukaan dengan interior Matahari.

Baca juga: Gangguan Sinyal Radio di Rusia Disebabkan Badai Matahari, Ini Penjelasannya

Ketidakseragaman ini menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari bisa saling berbelit, terpuntir dan membentuk busur yang menjulur keluar dari fotosfera.

Berita Rekomendasi

Busur tersebut memerangkap plasma Matahari. Pada satu saat busur ini akan putus dan menghasilkan dua fenomena, yang keduanya bisa menjadi penyebab terjadinya badai matahari.

1. Fenomena flare

Matahari Fenomena yang pertama yang terjadi akibat busur memerangkap plasma Matahari adalah kilatan atau flare Matahari.

Flare Matahari ini merupakan proses pelepasan energi yang bisa disetarakan dengan kilatan cahaya pada las busur listrik.

2. Pelepasan Massa Korona (PMK)

Selanjutnya, untuk fenomena yang kedua adalah pelepasan massa korona (PMK). Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo menjelaskan, PMK merupakan keadaan dimana 10 - 100 juta ton massa plasma yang semula tersekap di balik busur magnetik mendadak terlepaskan ke angkasa pada arah tertentu pada kecepatan tinggi (500 km/detik atau lebih).

Empat astronot yang diikat di dalam kapsul SpaceX Crew Dragon mendarat dengan selamat di Teluk Meksiko, di lepas pantai Florida setelah misi ilmiah enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Selasa (9/11/2021).
Empat astronot yang diikat di dalam kapsul SpaceX Crew Dragon mendarat dengan selamat di Teluk Meksiko, di lepas pantai Florida setelah misi ilmiah enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Selasa (9/11/2021). (NASA)

"Kombinasi keduanya (Flare Matahari dan PMK) menjadi badai Matahari," kata Marufin kepada Kompas.com edisi 15 September 2021.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas