Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hujan Es di Surabaya dan Sekitarnya Bisa Terulang? Berikut Proses Terjadinya

Suhu di bagian puncak awan tersebut bisa mencapai -60 derajat Celsius sehingga uap air akan membentuk kristal-kristal es.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hujan Es di Surabaya dan Sekitarnya Bisa Terulang? Berikut Proses Terjadinya
KOMPAS.COM/DOK BPBD MAGETAN
Hujan deras disertai butiran es terjadi di Kabupaten Magetan Hari Minggu (20/2/2022) sore. Dari laporan BPBD Kabupaten Magetan tidak ada kerusakan yang diakibatkan turunnya butiran es sebesar kelereng selama 3 menit tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM -- Hujan es biasanya terjadi pada saat hujan deras disertai angin kencang, seperti yang terjadi di wilayah sekitar Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/2/2022).

Fenomena di Surabaya tersebut ramai disebarkan oleh masyarakat di media sosial, termasuk salah satunya Twitter.

Akun Twitter @sheibriel2 mengunggah video penampakan tumpukan es di teras rumahnya yang terjatuh bersamaan dengan huian.

Ia menginformasikan kalau hujan es tersebut terjadi di daerah Wiyung. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun membenarkan, bahwa ada kondisi hujan es di sekitar wilayah Surabaya dan sekitarnya hari ini.

Baca juga: Info Cuaca BMKG Rabu, 23 Februari 2022: Waspada Hujan Lebat dan Petir

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Sidoarjo Jawa Timur, Teguh Tri Susanto SSi MT mengatakan, hujan es ini dalam ilmu meteorologi juga disebut dengan hail. Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola.

Teguh Tri Susanto atau yang akrab disapa Toto menjelaskan, bahwa hujan es ini terjadi disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb).

"Puncak awan Cb dapat menghasilkan butiran es," kata Toto kepada Kompas.com, (21/2/2022).

BERITA REKOMENDASI

Butiran es ini terjadi ketika downdraft atau aliran udara ke bawah dari awan Cb cukup tinggi, dan didukung juga suhu permukaan atau daratan cukup dingin, maka hujan dari awan Cb jatuh dalam bentuk butiran es.

Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG, Selasa 22 Februari 2022: 7 Perairan Capai 4-6 Meter

Berdasarkan citra satelit Himawari-8 IR Enhanced menunjukkan, pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan Comulonimbus.

Suhu konvektif sebagai syarat terjadinya awan konvektif tercapai, sehingga membentuk awan penghujan yaitu awan Cumulonimbus yang relatif tinggi dengan ketinggian 8-9 km dengan suhu puncak awan bisa mencapai -69 hingga -100 derajat Celcius.

Serta, nilai reflektivittas awan penghujan pada Citra Radar relatif tinggi, pada kejadian hujan es di Surabaya nilai reflektivitasnya sekitar 50-60 dBz.

Masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan Saat ditanya mengenai potensi hujan es untuk beberapa hari ke depan, Toto menegaskan bahwa potensinya masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.


"Masih bisa. Karena masih dalam fase puncak musim penghujan," kata dia.

Baca juga: Hujan Es di Surabaya, Berikut Penjelasan Singkat BMKG Mengenai Fenomena Hujan Es

Untuk itu, BMKG mengingatkan agar masyarakat masih terus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas