Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Langit 29 Juni 2022: Konfigurasi Segarisnya 6 Planet, Bulan Baru Stroberi Mikro

Konfigurasi segarisnya 6 Planet dari Merkurius, Venus hingga Saturnus serta fenomena Bulan Baru Stroberi Mikro akan terjadi pada 29 Juni 2022.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Fenomena Langit 29 Juni 2022: Konfigurasi Segarisnya 6 Planet, Bulan Baru Stroberi Mikro
Tangkap layar edusainsa.brin.go.id
Kolase fenomena Langit 29 Juni 2022. (Kiri) Parade Langit Subuh pada 30 Juni 2022 Uranus berada di tengah-tengah Mars dan Venus. (Kanan) Bulan Baru Stroberi Mikro yang terjadi pada 29 Juni 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Banyak masyarakat yang mempertanyakan tanggal 29 Juni 2022 akan terjadi apa.

Menurut laman edusainsa.brin.go.id, di tanggal 29 Juni 2022 akan terjadi dua fenomena astronomi.

Pertama akan terjadi fenomena parade langit atau konfigurasi segarisnya enam planet yakni Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Kedua akan terjadi fenomena Bulan Baru Stroberi Mikro atau new strawberry micromoon.

Parade Langit

Dikutip dari edusainsa.brin.go.id, di tiga hari terakhir bulan Juni 2022 tanggal 28-30 akan kembali terjadi fenomena parade langit.

Sebelumnya, parade langit pertama telah terjadi pada 4-15 Juni 2022.

BERITA TERKAIT

Parade langit yang dimaksud adalah konfigurasi segarisnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Baca juga: Malam Ini Puncak Hujan Meteor Bootid, Ini Cara dan Waktu untuk Menyaksikannya

Di tanggal 28, 29, 30 Juni 2022, fenomena konfigurasi segaris enam planet tersebut akan kembali terjadi.

Fenomena ini dapat disaksikan selama sekira 50 menit, sesuai waktu fajar masing-masing wilayah.

Awal fenomena terjadi sejak awal fajar astronomis, ketika ketinggian Matahari −18°, atau 75 menit sebelum Matahari terbit, sekira pukul 04.30 waktu setempat.

Fenomena ini akan berakhir saat fajar bahari, ketika ketinggian Matahari −6°, atau 25 menit sebelum Matahari terbit, sekira pukul 05.30 waktu setempat.

Segarisnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dapat dilihat selama cuaca cukup cerah, bebas dari polusi cahaya dan medan pandang yang bebas dari penghalang.

Bagi wilayah yang polusi cahayanya nyaris tidak ada atau kondisi langit benar-benar bersih, Uranus dapat disaksikan tanpa menggunakan teleskop.

Hal itu karena kecerlangan Uranus lebih kecil dari +6,5.

Ilustrasi Parade Langit pada 24 Juni 2022 lalu. Terlihat Bulan berada di tengah-tengah Mars dan Uranus sehingga jarak sudut Jupiter-Mars-Bulan-Uranus-Venus nyaris sama.
Ilustrasi Parade Langit pada 24 Juni 2022 lalu. Terlihat Bulan berada di tengah-tengah Mars dan Uranus sehingga jarak sudut Jupiter-Mars-Bulan-Uranus-Venus nyaris sama. (Stellarium PC 0.22.1 via edusainsa.brin.go.id)

Baca juga: Sesar Baribis Bisa Picu Gempa di Jakarta, Simak Langkah Mitigasi Gempa Bumi dari BMKG

Bulan Baru Stroberi Mikro

Bulan Baru Stroberi Mikro atau New Strawberry Micromoon akan terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul pukul 09.52 WIB, 10.52 WITA, 11.51 WIT pada jarak 406.569 km.

Kembali dikutip dari edusainsa.brin.go.id, dinamakan stroberi bukan berarti bulan berwarna kemerahan dan agak lancip di ujungnya seperti stroberi.

Penamaan itu muncul karena The Farmer’s Almanac (Almanak Petani Amerika), buah stroberi dipanen di bulan Juni.

Bulan Baru Stroberi Mikro tidak bisa disaksikan saat pagi hari sebelum Matahari terbit.

Hal ini karena terbit lebih lambat dibandingkan dengan Matahari.

Selain itu juga karena permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi tidak terkena cahaya Matahari sehingga Bulan tampak gelap.

Fenomena ini juga bertepatan dengan Ijtimak atau Konjungsi Awal Bulan Zulhijjah 1443 H.

Apabila hilal dapat terlihat, maka 1 Zulhijjah 1443 H akan jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Namun jika hilal tidak dapat terlihat, maka Zulqaidah 1443 H digenapkan 30 hari (istikmal) sehingga 1 Zulhijjah 1443 H akan jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.

Seperti halnya fase Purnama maupun fase Bulan Baru pada umumnya, Bulan Baru Stroberi Mikro dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Hal itu karena konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan ataupun Matahari-Bulan-Bumi yang segaris dan mengakibatkan masing-masing gaya diferensial (gaya pasang surut) yang ditimbulkan oleh Bulan dan Matahari memiliki arah yang sama.

(Tribunnews.com/Fajar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas