Kekhawatiran Ilmuwan Terhadap Benda-benda yang Akan Dibawa NASA Dari 'Planet Merah'
NASA sejak September tahun lalu telah mengumpulkan sampel-sampel berupa sedikit tanah dan sedikit atmosfer planet merah itu di dalam tempat
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Sejumlah pihak mengkhawatirkan rencana Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang akan membawa benda-benda dari Planet Mars ke Bumi.
Pihak-pihak yang mengkhawatirkan tersebut antara lain, sejumlah ilmuwan, profesional, dokter dan orang-orang yang tidak mau disebut nama dan profesinya.
NASA sejak September tahun lalu telah mengumpulkan sampel-sampel berupa sedikit tanah dan sedikit atmosfer planet merah itu di dalam tempat berupa tabung titanium.
Baca juga: Fenomena Langit 29 Juni 2022: Konfigurasi Segarisnya 6 Planet, Bulan Baru Stroberi Mikro
Dikutip Kompas.com dari Phys, Selasa (5/6/2022) orang-orang tersebut mempertanyakan masalah apa yang mungkin ditimbulkan oleh mikroba tak steril dari Mars.
Apalagi NASA tak dapat mengatakan dengan pasti 100 persen bahwa sampel yang dibawa ke Bumi tak akan membawa sesuatu yang hidup atau berbahaya.
Salah seorang yang berkomentar dalam presentasi awal NASA menulis bahwa sampel apa pun, baik itu dari Mars, harus dipelajari dari jarak jauh karena risiko kontaminasi planet.
Sementara yang lain menyebutkan supaya NASA tak membawa sampel kembali dari Mars sampai kita tahu lebih banyak tentang bagaimana sampel tersebut berdampak pada keselamatan manusia di Bumi.
"Uji dulu kemungkinan bakteri yang akan berdampak buruk bagi kesehatan kita," katanya.
Kekhawatiran juga dirasakan oleh Thomas Dehel, salah satu komentator yang juga pensiunan Administrasi Penerbangan Federal.
Ia mengaku meski mendukung misi pengembalian sampel tetapi dia juga memiliki kekhawatiran karena kemungkinan saja bisa membawa patogen yang tak siap diatasi manusia.
"Kita harus tahu apakah kita membawa sesuatu kembali ke Bumi itu steril atau tidak. Itu poin terbesar saya. Perlu semacam tes di depan untuk melihat apakah ada jenis kehidupan biologis," paparnya.
Sementara yang lainnya bertanya mengapa sampel tak bisa dibawa kek Stasiun Luar Angkasa Internasional terlebih dahulu dan diperiksa.
Baca juga: Fakta-fakta Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya yang Punya 79 Satelit Bulan
Sampel-sampel Mars itu didapatkannya dari sepanjang delta sungai kuno, Kawah Jezero di planet Mars.
Misi pengembalian sampel Mars ini memang merupakan salah satu misi paling berarti yang pernah dilakukan karena bakal mengungkap berbagai hal mengenai planet merah itu.
"Sampel yang dikumpulkan dianggap sebagai kesempatan terbaik untuk mengungkap evolusi awal Mars, termasuk potensi kehidupan di sana," kata Thomas Zurbuchen, astrofisikawan dan kepala sains NASA.
Rencananya, di bawah Laboratorium Propulsi Jet NASA, wahana lain akan diluncurkan ke Mars untuk membawa sampel yang tak steril itu kembali ke Bumi.
Sampel Mars yang dibawa ke Bumi itu lalu akan dijatuhkan ke Utah, Amerika Serikat dan kemudian dikirim ke tempat yang belum disterilkan pula pada tahun 2033.
Di sana para ilmuwan akan mulai menguji tanda-tanda kehidupan mikroba purba dari sekitar 35 sampel dengan berat total sekitar satu pon.
NASA bawa sampel Mars ke Bumi bertujuan untuk pengujian, guna memahami geologi dan iklim planet, serta mempersiapkan manusia untuk suatu hari menginjakkan kaki di planet merah.
Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni 2022, Bisa Disaksikan di Indonesia, Apa Dampaknya Bagi Bumi?
Planet Mars sendiri memiliki lapisan tipis atmosfer yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dan dipandang sebagai musuh kehidpan.
Akan tetapi di masa lalu, planet ini diyakini memiliki air yang mengalir di permukaan dan atmosfer yang lebih tebal.
Hal ini akan membuat permukaan lebih hangat daripada suhu rata-rata saat ini yang bisa mencapai minus 81 derajat dengan penurunan hingga minus 220 derajat.
Sementara itu Nathan Yee, profesor di Rutgers University dan pernah bekerja dengan NASA setuju bahwa kecil kemungkinan ada yang hidup di atau dekat permukaan tempat wahana Perseverance mengumpulkan sampelnya.
Yee pun menyebut jika memang mikroba ditemukan hidup itu diragukan akan menjadi ancaman.
Sebelumnya meteorit dari Mars pun juga pernah mendarat di Bumi dan tak berakibat buruk pada biosfer Bumi.
"Harus ada waktu evolusi yang sangat lama bagi mikroba untuk belajar bagaimana berinteraksi dan menempel pada sel hewan, memasuki sel hewan, dan menggunakannya untuk bereplikasi," kata Yee.
Meski begitu Yee menambahkan tak menutup kemungkinan bila sampel mengandung sisa-sisa kehidupan masa lalu di Mars. (Monika Novena/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "NASA Bakal Bawa Sampel Mars ke Bumi, Beberapa Pihak Khawatir Bisa Mengandung Patogen Berbahaya"