NASA Berhasil Ubah Lintasan Asteroid Dimorphos: Siap Hadapi Apapun yang akan Jatuh ke Bumi
National Aeronautics and Space Administration (NASA) berhasil mengubah lintasan asteroid Dimorphos setelah menabraknya dengan pesawat ruang angkasa.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
"Untuk pertama kalinya, umat manusia telah mengubah orbit objek planet," kata Lori Glaze, direktur Divisi Ilmu Planet di NASA.
"Ketika data baru datang setiap hari, para astronom akan dapat menilai dengan lebih baik apakah, dan bagaimana, misi seperti DART dapat digunakan di masa depan untuk membantu melindungi Bumi dari tabrakan dengan asteroid jika kita pernah menemukannya menuju ke arah kita."
Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa NASA Sengaja Tabrak Asteroid Sebagai Bagian Ujicoba Mempertahankan Bumi
Tim DART terus mengumpulkan data dengan mengamati sistem asteroid ganda, dan pengukuran orbit mungkin menjadi lebih tepat di masa depan.
Saat ini, ada ketidakpastian plus atau minus dua menit.
Gambar baru Dimorphos, yang ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, menunjukkan bahwa ekor seperti komet dari jejak puing telah terbelah menjadi dua.
Para ilmuwan masih bekerja untuk memahami pentingnya perpecahan.
Tim sekarang fokus mengukur seberapa besar momentum yang ditransfer dari DART ke Dimorphos.
Pada saat tumbukan, pesawat ruang angkasa itu bergerak dengan kecepatan sekitar 22.530 kilometer per jam.
Para astronom akan menganalisis jumlah batu dan debu yang diledakkan ke luar angkasa setelah tumbukan.
Tim DART percaya bahwa rekoil dari gumpalan secara substansial meningkatkan dorongan pesawat ruang angkasa terhadap asteroid, tidak berbeda dengan pelepasan udara dari balon yang mendorongnya ke arah yang berlawanan.
"Meskipun kami telah melakukan lebih banyak pada sistem daripada sekadar mengubah orbit, kami mungkin membuat Dimorphos sedikit goyah," kata Tom Statler, ilmuwan program DART di NASA.
"Jadi seiring waktu, mungkin ada beberapa interaksi antara goyangan dan orbit dan semuanya akan menyesuaikan. Tapi itu pasti tidak akan pernah kembali ke orbit lama 11 jam 55 menit."
Baca juga: NASA Batalkan Peluncuran Roket Artemis 1 setelah Ditemukan Kebocoran Bahan Bakar
Para astronom masih menyelidiki permukaan Dimorphos dan seberapa lemah atau kuatnya itu.
Pandangan pertama tim DART di Dimorphos, yang disediakan oleh DART sebelum kecelakaan, menunjukkan asteroid adalah tumpukan puing yang disatukan oleh gravitasi.