Mengenal Ikan Paus Balin, Mamalia Laut yang Bangkainya Terdampar di Pantai Surabaya
Mengenal ikan Paus Balin, mamalia besar di laut yang terdampar di Pantai Surabaya. Mahasiswa dan Dosen FKH Unair meneliti bangkai Paus Balin ini.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Vertebra leher yang tidak menyatu memungkinkan fleksibilitas di kepala dan leher.
Baca juga: Ikan Paus Terdampar di Perairan Kulon Progo, Ditemukan 4 Titik Luka di Tubuhnya
Balin
Paus Balin memiliki balin dalam mulutnya, sehingga hewan ini tidak memiliki gigi.
Di mulut Paus Balin, pelat keras keratin tumbuh dari gusi rahang atas.
Pelat-pelat ini disebut balin, yang tumbuh berjajar di setiap sisi mulut.
Keratin adalah protein berserat yang juga membentuk rambut dan kuku, yang kuat namun agak elastis.
Seperti rambut dan kuku manusia, balin tumbuh sepanjang masa hidup ikan paus, dan ujung-ujungnya terus-menerus luntur.
Pelat balin memiliki warna yang bervariasi dari hitam hingga kuning atau putih, tergantung pada spesiesnya.
Tepi luar setiap pelat halus, tepi bagian dalam robek, dan tepi bagian dalam pelat yang berjumbai terjalin membentuk tikar.
Pelat balin muncul pada janin paus sebagai penebalan kulit di rahang atas.
Kulit
Paus balin memiliki kulit halus, tanpa kelenjar minyak atau pori-pori.
Epidermis tebalnya sekitar 5 sampai 7 mm (0,2 sampai 0,3 inci), dikutip dari SeaWorld.
Banyak spesies memiliki rambut jarang di moncong, rahang, dan dagu.
Ketiadaan bulu pada paus merupakan adaptasi untuk berenang yang lebih efisien.
Namuin, berbagai parasit dapat menyerang kulit paus balin.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Paus Balin