NASA Rilis Kawah Baru di Permukaan Bulan yang Diduga Titik Lokasi Jatuhnya Wahana Luna-25 Rusia
NAS menyebutnya sebagai kawah baru setelah Roscosmos menerbitkan perkiraan lokasi wahana itu mendarat.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM - Jatuhnya pesawat luar angkasa Luna-25 milik Rusia mengakibatkan munculnya kawah selebar 33 kaki di permukaan bulan.
Badan Antariksa AS, NASA, Kamis menunjukkan gambar yang menunjukkan dugaan lokasi tumbukan.
Pesawat luar angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter(LRO) milik NASA menangkap gambar minggu.
Dilansir dari CBS News, NAS menyebutnya sebagai kawah baru setelah Roscosmos menerbitkan perkiraan lokasi wahana itu mendarat.
“Kawah baru ini dekat dengan perkiraan titik tumbukan Luna-25,” tulis NASA dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Teleskop NASA James Webb Temukan Galaksi Unik Berbentuk Tanda Tanya
Saat turun ke permukaan pada 19 Agustus, pesawat ruang angkasa Rusia Luna-25 mengalami anomali sehingga jatuh dan menabrak permukaan bulan.
“Jadi tim LRO menyimpulkan kemungkinan besar kawah tersebut berasal dari misi tersebut dan bukan akibat tumbukan alami,” katanya.
Moskow telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya Luna-25.
Kegagalan tersebut merupakan kekecewaan besar bagi program luar angkasa Rusia, yang berupaya meningkatkan kemampuannya di tengah minat baru terhadap wilayah kutub selatan bulan.
Rusia kurang beruntung dalam eksplorasi ruang angkasa independen sejak robot Luna-24 mendarat di bulan pada tahun 1976.
Robot ini mengambil sekitar enam ons tanah bulan dan mengembalikannya ke Bumi dalam misi pengembalian sampel robotik ke bulan ketiga yang berhasil dilakukan Rusia.
Luna-25 merupakan upaya mengembalikan Rusia ke dalam perlombaan antariksa baru, seiring dengan Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang, dan swasta yang merencanakan beberapa misi ke bulan yang dapat meletakkan dasar bagi pangkalan di bulan dan penerbangan akhirnya ke Mars.
Pendarat bulan Chandrayaan-3 Vikram milik India melakukan pendaratan bersejarah di dekat kutub selatan bulan hanya beberapa hari setelah pesawat luar angkasa Rusia jatuh. (CBS News)