Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Amalan Puasa yang Dianjurkan di Bulan Muharram 1440 Hijriyah Beserta Niatnya

Nah berikut beberapa amalan puasa yang dianjurkan di Bulan Muharram dilansir Tribunnews.com dari laman dalamislam.com!

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Daftar Amalan Puasa yang Dianjurkan di Bulan Muharram 1440 Hijriyah Beserta Niatnya
tribunstyle.com
puasa asyura 

TRIBUNNEWS.COM - Selasa (11/9/2018) esok, seluruh umat muslim akan menyambut tahun baru Islam 1440 Hijriyah.

Tahun baru Islam ini diperingati setiap tanggal 1 Muharram yang biasa disebut sebagai Bulan Suro oleh masyarakat Jawa.

Dalam Bahasa Arab, Muharram berarti haram.

Maknanya pada bulan tersebut, umat Islam dilarang melakukan perbuatan dosa lantaran Muharram merupakan bulan yang suci.

Baca: Doa Awal dan Akhir Tahun Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H

Puasa di bulan Muharram telah dicontohkan oleh Rasulullah dan diriwayatkan merupakan sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Nah berikut beberapa amalan puasa yang dianjurkan di Bulan Muharram dilansir Tribunnews.com dari laman dalamislam.com!

Berita Rekomendasi

1. Puasa 9 Muharram atau Tasu'ah

Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.

Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasu’a:

1. Untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

2. Untuk menyambung puasa hari ‘Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.

3. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

Berikut bacaan niat puasa Tasu'ah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan (perintah sunnah) manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila datang tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram).

Berkata Abdullah bin Abbas “ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” (HR. Muslim)

2. Puasa Asyura

Selanjutnya ada Puasa Asyura.

Puasa ini dilakukan sehari setelah Puasa Tasu'ah tepatnya pada tanggal 10 Muharram.

Berikut bacaan niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat puasa hari asyura , sunnah karena Allah ta’ala

Seperti halnya puasa sunah lainya, puasa Asyura juga mempunyai keutamaan, salah satu keutamaannya ialah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu, hal ini berdasarkan hadist berikut ini.

عَنْ اَبِى قَتَادَةَ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَوْمَ يَوْمَ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Artinya: Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. danpuasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)

3. Puasa 11 Muharram

Sebagian ulama ada yang menyarankan untuk mengerjakan puasa sunnah pada tanggal 11 Muharram.

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

(Tribunnews.com/Fathul Amanah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas