Fenomena Alam Hari Tanpa Bayangan Melanda Pulau Jawa, Begini Penjelasan dan Waktu Terjadinya
Fenomena alam hari tanpa bayangan akan melanda Pulau Jawa. Bagaimana penjelasannya?
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena alam hari tanpa bayangan akan melanda Pulau Jawa.
Imbasnya, saat fenomena tersebut terjadi bayangan kita dan benda-benda sekitar seolah terlihat menghilang.
Padahal faktanya, bayangan kita ataupun benda di sekitar tidaklah hilang, melainkan bertumpuk dengan tubuh atau benda itu sendiri.
Baca: Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Jakarta Mulai Hari Ini, Bayangan Monas Akan Hilang
Dilansir Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmkg, fenomena hari tanpa bayangan biasa disebut kulminasi.
Kulminasi atau transit biasanya disebut juga dengan istiwa merupakan fenomena saat matahari berada tepat di posisi paling tinggi di langit.
Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama.
Pada saat itu, matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat seolah menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Itulah mengapa hari kulminasi utama disebut juga dengan hari tanpa bayangan.
Lalu mengapa kulminasi bisa terjadi?
Akun Instagram @infobmkg dalam postingannya menjelaskan fenomena ini terjadi karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.
Sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat lintang utara sampai dengan 23,5 derajat lintang selatan.
Hal ini disebut gerak semu harian matahari.
Pada tahun ini, matahari berada tepat di khatulistiwa pada 20 Maret 2018 pukul 23.15 WIB dan 23 September 2018 pukul 08.54 WIB.