8 Hal yang Harus Diketahui Calon Mahasiswa tentang SBMPTN 2019: Tes Dulu, Daftar Belakangan
Untuk SBMPTN 2019, ada beberapa perubahan yang harus diperhatikan calon mahasiswa. Satu di antaranya dengan tes terlebih dahulu, baru mendaftar
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seleksi masuk perguruan tinggi menjadi hal yang paling dinanti siswa SMA tingkat akhir.
Tes ujian masuk tersebut merupakan penentu untuk melanjutkan pendidikan ke tahap selanjutnya.
Dari beberapa jenis tes masuk perguruan tinggi, SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri menjadi tes yang paling banyak peminatnya.
Namun untuk SBMPTN tahun depan, ada beberapa perubahan yang harus diperhatikan calon mahasiswa.
Kebijakan baru terkait SBMPTN 2019 diumumkan pada konferensi pers di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Baca: Banyak Pelamar CPNS Ajukan Komplain karena Tak Lolos Seleksi Administrasi, Begini Kata BKN
Seperti dilansir dari Kompas.com, Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti menyampaikan terdapat sejumlah ketentuan baru berbeda dari tahun sebelumnya.
Berikut delapan hal yang harus diperhatikan calon peserta SBMPTN 2019 tahun depan:
1. Tes dulu, daftar kemudian
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peserta harus mendaftar terlebih dulu perguruan tinggi pilihannya, baru setelah itu mengikuti tes.
Pada SBMPTN 2019, peserta harus mengikuti tes terlebih dahulu, kemudian mendaftar perguruan tinggi dengan mempertimbangkan nilai yang sudah keluar.
“Tahun 2019 mendatang Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), dan sistem pelaksanaannya pun berbeda," kata Menristekdikti.
"Kalau tahun sebelumnya peserta daftar dulu baru tes, maka ketentuan di tahun 2019 adalah tes dulu kemudian dapat nilai."
"Nah nilai tersebut dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri,” jelas Nasir.
Baca: Jelang Pemakaman Titi Qadarsih, Indra Qadarsih Kembali Unggah Momen Kebersamaan dengan sang Bunda
Menurut Mohamad Nasir, perubahan tersebut disesuaikan pada perkembangan informasi di era digital dengan mengacu pada prinsip adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel.
3. Tetap ada tiga jalur masuk perguruan tinggi
Menteri Mohamad Nasir mengungkapkan, tetap ada tiga jalur seleksi masuk PTN seperti tahun-tahun sebelumnya.
Tiga jalur seleksi tersebut yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri.
4. Daya tampung masing-masing jalur
Daya tampung untuk SNMPTN yaitu minimal 20 persen, daya tampung SBMPTN minimal 40 persen, dan Ujian Mandiri maksimal 30 persen dari daya tampung tiap program studi.
5. Tidak ada lagi ujian dengan kertas cetak
SBMPTN 2019 telah meninggalkan ujian dengan kertas cetak.
Dengan kata lain, ujian dilakukan dengan sistem terkomputerisasi atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Metode Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sudah ditiadakan.
Sementara UTBK berbasis Android masih belum bisa diterapkan karena masih dalam tahap pengembangan.
6. Materi ujian
Menteri Nasir menjelaskan, pola seleksi masuk PTN tahun 2019 tetap akan dilaksanakan melalui dua materi tes, yakni Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).
Untuk Tes Kompetensi Akademik (TKA), materi yang diujikan yaitu materi-materi sains dan teknologi (Sainstek) serta Sosial Humaniora (Soshum).
Sementara untuk Tes Potensi Skolastik (TPS), tes yang diujikan yaitu kemampuan kognitif, penalaran dan pemahaman umum.
Sementara untuk program studi khusus seperti olahraga dan seni, pihak kampus diberikan kebebasan untuk menggelar ujian tambahan atau tidak.
7. Bisa melakukan 2 kali tes
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Ketua Panitia SBMPTN 2018 sekaligus Rektor Universitas Sebelas Maret, Ravik Karsidi menyebutkan, Peserta Tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 dapat mengikuti UTBK maksimal sebanyak dua kali, dengan membayar uang pendaftaran UTBK sebanyak Rp 200.000 pada setiap tes.
Ia menambahkan peserta dapat menggunakan nilai tertingginya dalam mendaftar program studi yang diinginkan, pada dua kali UTBK, dengan jenis soal akan sama, namun pertanyaannya akan berbeda.
8. Ada 24 jadwal UTBK
Ravik Karsidi juga menyebutkan, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) akan dilaksanakan sebanyak 24 kali dalam setahun.
Ujian digelar dalam waktu 12 hari, terjadwal tiap pada Hari Sabtu dan Minggu, pukul 08.00 dan 13.00 waktu setempat.
SBMTPN 2019 akan dilangsungkan serentak pada Maret mendatang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)