Jangan Keliru! Ini Lho Bedanya Miss Grand International, Miss Universe dan Miss World
Miss International baru saja digelar di Tokyo Dome City Hall, Jepang, Jumat (9/11/2018) pukul 12.00 WIB.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Miss International baru saja digelar di Tokyo Dome City Hall, Jepang, Jumat (9/11/2018) pukul 12.00 WIB.
Perwakilan Indonesia, Vania Fitryanti Herlambang berhasil memukau dunia dengan kostum nasional bertema 'rumah gadang'.
Namun sayang, langkah Vania terhenti di babak 15 besar.
Sejatinya, ada berbagai ajang ratu kecantikan internasional.
Baca: Langkah Vania Herlambang Terhenti di Babak 15 Besar Miss International 2018
Seperti Miss World, Miss Universe, dan Miss Grand International.
Apa saja sih perbedaannya?
1. Miss World
Merupakan ajang ratu kecantikan internasional pertama.
Didirikan oleh seorang COE asal Inggris, Eric Morley pertama kali pada tahun 1951 oleh Organisasi Miss World.
Tahun 2000 Eric meninggal, organisasni ini dipegang oleh istrinya Julia Morley.
Awalnya Miss World merupakan Festival untuk kontes bikini, kemudia acara ini menjadi ajang tahunan kontes ratu kecantikan Internasional.
Tujuan utama ajang ini adalah untuk mengumpulkan dana yang akan dibagikan pada anak-anak yang membutuhkan.
Sejak pertama kali digelar hingga 2016, Miss World sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar 250 juta Euro.
Slogan Miss World adalah Beauty with a Purpose.
Alya Nurshabrina akan mewakili Indonesia di kontes Miss World 2018 yang akan digelar akhir tahun ini.
2. Miss Universe
Berdiri satu tahun setelah Miss World, tepatnya pada 1952.
Merupakan ajang raty kecantikan internasional yang prestisius di Amerika Latin.
Slogan Miss Universe adalah 3B (Brain, Beauty and Behavior).
Artinya pemenang tak hanya cantik namun juga harus pandai dan memiliki sopan santun.
Sonia Fergina Citra menjadi wakil untuk Indonesia dalam ajang ini yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2018.
3. Miss Grand Internasional
Kantor pusatnya berada di Bangkok, Thailand.
Slogannya Miss Grand Internasional ialah Stop the War and Violence.
Ajang ini didanai oleh pemerintah dan organisasi-organisasi yang memiliki komitmen sama untuk mendorong kemajuan umat manusia.
Khususnya dalam rangka mendorong perdamaian dengan menghentikan kekerasan dan perang.
Perwakilan dari Indonesia berasal dari Yayasan Putri Indonesia.
Jika juara pertama akan bertanding di ajang Miss Universe, maka runner up-nya akan menjadi wakil di ajang Miss Grand Internasional. (*)
(Tribunnews.com / Bunga Pradipta)