Fakta Penangkapan Terduga Pelaku Pembunuhan Keluarga di Bekasi, Skenario Polisi hingga Pakai Linggis
Kepolisian akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Pria terduga pelaku pembunuhan itu berinisial HS.
Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Sebagaimana diketahui, satu keluarga di Bekasi yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37) tahun, Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Pria terduga pelaku pembunuhan keluarga Diperum Nainggolan yang ditangkap oleh polisi itu berinisial HS.
HS ditangkap setelah mobil Nissan X Trail milik korban yang dibawa HS ditemukan oleh polisi.
Seperti apa proses penangkapan HS dan sosoknya?
Berikut Tribunnnews.com merangkum fakta-fakta tentang terduga pelaku pembunuhan keji tersebut:
1. Skenario Penangkapan oleh Polisi
Penangkapan terduga pelaku pembunuhan satu keluarga dilakukan dengan menggunakan skenario yang dirancang oleh polisi.
Diketahui, polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Jalan Bonjong Nangka II RT 02 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Baca: Polisi Menyamar untuk Menangkap Pelaku yang Diduga Membunuh Satu Keluarga di Bekasi
Ditangkapnya terduga pelaku pembunuhan satu keluarga usai mobil Nissan X-Trail bernomor polisi B1075 UOC milik korban pembunuhan ditemukan di rumah kos daerah Kampung Rawa Lintah, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/11/2018).
Alif Baihaqi (28), anak pemilik rumah kos mengatakan terduga pelaku itu meninggalkan mobilnya usai melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp 400.000 dari biaya kontrakan Rp 900.000.
Lalu pegawai rumah kosnya meminta nama dan nomor ponsel terduga pelaku.
"Aturan kami biasanya pesan dulu, kalau sudah nempatin baru harus lunasi. Dalam catatan namanya HS itu dan nomor telponnya juga ada. Dia titip mobil, malam balik lagi mau ambil barang," kata Alif kepada Warta Kota, Kamis (15/11/2018).
Alif tidak menyangka mobil yang dititipkan calon pengontrak itu milik korban pembunuhan satu keluarga yang sedang dicari polisi.
Setelah jenis mobil dan nomor polisi mobil cocok, ia menghubungi polisi.
"Setelah benar itu mobil milik korban, saya kasih nomor telepon itu ke pihak kepolisian langsung nelepon begitu," katanya.
Namun, pihak kepolisian yang datang pada Rabu (14/11/2018) itu meminta dirinya memancing terduga pelaku agar datang ke rumah segera melunasi kekurangannya.
Pihak kepolisian kala itu juga sempat menyamar dan diam-diam menunggu pelaku kembali ke rumah kos.
Ada juga yang bersembunyi di dalam kamar yang dipesan HS.
"Ikuti arahan polisi, kami pancing terduga pelaku karena kami pegang nomor teleponnya. Kami telepon dan SMS agar segera melunasi kekurangannya. HS itu balas nantinya ditransfer via m-banking dan dia minta nomor rekening kami," jelasnya.
"Nah dari situ polisi langsung melacak keberadaan HS. Informasi ada di Bandung, lalu ketangkap di Garut atau Tasikmalaya infonya si begitu," katanya.
Ia menambahkan pelaku datang pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 10.30 WIB.
Kemudian ia menghubungi polisi, dan polisi datang Rabu (14/11/2018) pagi.
"Kami setelah telusuri kebenaran mobil ini dari teman satu pabriknya dan kontak polisi setempat, polisi datang olah TKP," paparnya.
2. HS Memiliki Hubungan Saudara dengan Istri Korban
HS, pria yang diduga membunuh satu keluarga di Bekasi ternyata memiliki hubungan keluarga dengan Istri korban, Maya Ambarita yang turut meninggal dunia.
"HS ini masih ada sehubungan saudara dengan korban yang perempuan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Argo mengungkapkan bahwa HS masih berumur di bawah 30 tahun.
Dirinya saat ini masih menganggur selama 3 bulan.
"Yang bersangkutan sudah tidak bekerja selama tiga bulan. Tadinya kerja di perusahaan di Cikarang," jelas Argo.
Baca: Pria yang Diduga Membunuh Satu Keluarga di Bekasi Ternyata Kerabat Korban
HS kerap menginap di rumah korban yang berada di Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dirinya kerap tidur di kos-kosan yang dijaga oleh korban.
"Dia kadang-kadang memang tidur di kos-kosan itu," ungkap Argo.
3. Saat Ditangkap, HS Mengaku Hendak Naik Gunung
Penangkapan HS dilakukan setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan menelusuri mobil Nissan X-trail dengan nomor polisi B 1705 UOQ berwarna silver yang hilang dari kediaman Diperum Nainggolan.
Mobil tersebut kemudian ditemukan di kawasan Cikarang.
Mobil tersebut milik anggota keluarga korban yang dibawa kabur terduga pelaku pada saat terjadinya pembunuhan.
Setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan, diketahui bahwa orang yang mengendarai mobil tersebut sebelum ditemukan di kos-kosan merupakan pria berinisial HS.
"Setelah kita dalami dan penyelidikan berkaitan dengan mobil itu bisa berada di kos-kosan berasal dari penyelidikan manual tim yang di sana. Kita mendapatkan kendaraan itu ternyata dibawa saudara berinisial HS, kemudian HS ini kita cari, kita lidik keberadaannya di mana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).
Penyelidikan terus dilakukan hingga kepolisian mendapati bahwa HS sedang berada di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur.
"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.
4. Polisi Temukan Bercak Darah di saku Celana HS
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut selain menggeledah mobil Nissan X-Trail yang dikendarai HS, terduga Pembunuhan satu keluarga di Bekasi, polisi juga menggeledah kamar indekos HS di Cikarang.
Di dalam kamar, polisi menemukan bercak darah di celana hitam milik HS.
"Di kamarnya ditemukan celana warna hitam panjang yang ada darahnya. Ini semua sudah kami ambil darahnya sebagai sampel dan akan kami cocokkan. Nanti labfor menggunakan pemeriksaan ilmiah," ujar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).
Tak hanya di kamar indekos, polisi juga menemukan sejumlah bercak darah di mobil X-Trail yang dikendarai HS.
"Nanti kami cek hasil labfor, karena tadi pagi kami sudah melakukan olah TKP di mobil, ternyata kami temukan HP korban dua buah ada di situ, ada darahnya di HP tersebut lalu kami ambil untuk labfor," papar Argo Yuwono.
Argo Yuwono mengatakan, bercak darah juga ditemukan di gagang pintu kanan mobil, pedal gas, seat belt, hingga karpet di bagian bawah kursi sopir.
Bercak darah ditemukan di sekitar TKP pembunuhan. "Kami tunggu hasil labfor darah yang di mobil, darah yang ada di tempat kos, dan darah yang ada di TKP apakah ada kesamaan atau tidak, yang terpenting kami sudah mengamankan satu orang yang diduga pelaku berinisial HS," lanjut Argo.
Saat ini polisi belum menetapkan HS sebagai tersangka dalam kasus ini.
HS masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya.
5. Pelaku Mengaku Membunuh dengan Gunakan Linggis
Terduga pembunuhan satu keluarga di Bekasi, HS, ternyata membunuh Diperum Nainggolan dan istrinya, Maya Ambarita, menggunakan sebuah linggis.
Namun linggis itu dibuang oleh dirinya untuk menghilangkan jejak. Linggis tersebut dibuangnya di kawasan Kalimalang.
"Ya HS membuang linggis tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Jumat (16/11/2018).
Sementara itu, kedua anak Diperum dibunuh dengan cara yang berbeda. Sarah dan Arya Nainggolan dibekap oleh HS hingga tewas.
Setelah sempat mengelak dengan membuat alibi, HS sendiri akhirnya mengakui kalau dia yang membunuh Diperum sekeluarga.
Atas hal itu, HS pun telah ditetapkan jadi tersangka.
"Ya, HS akhirinya mengakui yang membunuhnya (Diperum sekeluarga)," jelas Argo.
(Tribunnews.com/Daryono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.