Donald Trump Sangkal Tudingan CIA, Putera Mahkota Arab Saudi Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi
Presiden AS, Donald Trump menyangkal laporan CIA yang menyimpulkan Pangeran Mahkota Arab Saudi terlibat dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyangkal laporan CIA yang menuding Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) telah terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Mereka belum mengakses apa pun, ini terlalu dini. Itu laporan yang sangat prematur, tapi itu mungkin. Kita akan lihat," kata Trump dilansir dari ABC News, Selasa (20/11/2018).
Namun seorang pejabat Departemen Luar Negeri yang telah melihat versi penilaian CIA tersebut mengatakan sangat jelas, MBS adalah yang memerintahkan pembunuhan itu.
"Ada konsensus luar biasa, kepemimpinan terlibat, tidak ada yang memperdebatkannya di dalam pemerintahan," kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Baca: Rekan Jamal Khashoggi Menuntut Keadilan Atas Nama Jurnalisme dan Dunia
Sambil mengatakan tidak ada keraguan diungkapkan dalam laporan itu, pejabat itu mengakui, hal tersebut merupakan suatu kemungkinan.
Sumber mencatat, laporan analisis CIA jarang menyertakan kesimpulan eksplisit.
Satu bukti dalam laporan itu adalah hubungan antara anggota tim pembunuh dengan putra mahkota, dan hierarki sistem di Arab Saudi.
Pejabat itu mengatakan, laporan itu didasarkan pada penyadapan komunikasi, termasuk panggilan telepon sebelumnya antara tim pembunuh dan pembantunya untuk putra mahkota.
Baca: Jenazah Jamal Khashoggi Belum Ditemukan Pasca Pembunuhan, Warga Saudi, Turki dan Inggris Salat Gaib
Pelaporan dan hasil analisis di lapangan juga menjadi dasar laporan yang dibuat CIA.
Pejabat itu mengatakan laporan pemerintah diperbarui setiap hari.
"Pada hari-hari mendatang saya berharap kami akan meninjau laporan lengkap itu dan Presiden akan membuat keputusan tentang apa jalannya," kata Wakil Presiden Mike Pence, Sabtu (17/11/2018).
"Laporan terbaru menunjukkan, Pemerintah AS telah membuat kesimpulan akhir tidak akurat," kata Heather Nauert, jurubicara pemerintah AS, Sabtu (17/11/2018).
"Masih ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi."
"Departemen Luar Negeri akan terus mencari semua fakta yang relevan," lanjutnya.
Baca: Fakta Baru Pembunuhan Jamal Khashoggi, Dipaksa Mengirim Pesan Untuk Sang Anak
Dia juga menambahkan, AS akan terus menyelidiki pembunuhan itu dan tetap berusaha mempertahankan hubungan strategis antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.