Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Singkat Kasus Mayat dalam Drum: Mobil Dufi Hilang di Stasiun

Berikut lima fakta singkat terkait kasus mayat yang ditemukan di dalam drum. Menghilang sejak Jumat hingga mobilnya hilang di stasiun.

Penulis: Vebri
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta Singkat Kasus Mayat dalam Drum: Mobil Dufi Hilang di Stasiun
Kompas.com
Berikut lima fakta singkat terkait kasus mayat yang ditemukan di dalam drum. Menghilang sejak Jumat hingga mobilnya hilang di stasiun. 

Berikut lima fakta singkat terkait kasus mayat yang ditemukan di dalam drum. Menghilang sejak Jumat hingga mobilnya hilang di stasiun.

TRIBUNNEWS.COM - Mayat pria yang ditemukan di dalam drum sudah dimakamkan, Senin(19/11/2018).

Sebelumnya, jenazahya ditemukan oleh seorang pemulung yang sedang mencari sampah, di Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Minggu (18/11/2018).

SA, inisial pemulung tersebut mengira, drum tersebut berisi sampah.

Baca: Sejumlah Barang Diduga Terkait Mayat Dalam Drum Ditemukan di Cileungsi

Namun ketika dibuka, ada mayat di dalamnya.

Berdasar hasil identifikasi, mayat tersebut adalah warga asal Tangerang yaitu Abdullah Fithri Setiawan atau lebih dikenal dengan Dufi.

Inilah fakta singkat mengenai jenazah Dufi, korban yang ditemukan di dalan drum.

Baca: Dari Hilangnya Mobil Hingga Adanya Luka Tusuk, Berikut 5 Fakta Penemuan Mayat dalam Drum

Berita Rekomendasi

1. Pemulung menemukan mayat Dufi di dalam drum

Mayat tesebut ditemukan SA, pemulung yang menduga isi drum tersebut adalah sampah.

''Setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu."

"Dia berteriak dan meminta bantuan ke warga sekitar, ujar Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena, Tribunnews melansir dari Kompas, Senin (20/11/2018).

Baca: Terungkap, Mayat yang Ditemukan Dalam Drum Itu Ternyata Mantan Jurnalis

2. Mayat tersebut bernama Dufi yang berprofesi seorang jurnalis

Hasil penyidikan diketahui, mayat tersebut bernama Dufi.

Dia sempat bekerja sebagai wartawan di Radio Republik Indonesia (RRI).

Dia juga sempat bekerja di Indopos, BeritaSatu dan INews.

Namun ia tidak menjadi seorang jurnalis ketika bekerja di BeritaSatu dan iNews melainkan bergabung dengan divisi marketing.

Pekerjaan terakhir yang dilakoninya adalah staf khusus Dewan Pengarah TVRI.

Selain itu, ia juga memiliki perusahaan periklanan serta bekerja freelance di TV Muhammadiyah.

3. Menghilang sejak Jumat (16/11/2018)

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni mengatakan, jika kakaknya terakhir berkonumikasi pada Jumat pagi saat hendak bekerja.

"Komunikasi terakhir dengan istrinya bahwa dia mau ke kantor naik KRL."

"Mobil diparkir di Stasiun Rawabuntu," kata Doni tersebut di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Doni mengatakan, keluarga sudah terbiasa melihat Dufi bekerja di akhir pekan.

Namun saat dihubungi polisi keluarga mengira kalau Dufi tersangkut kriminal.

"Tetapi enggak mungkin deh karena polisi menunggu kami datang."

"Sampai di jalan, kami ditelepon, 'sudah sampai mana?' Diminta cepat, dari situ kami merasa ada yang enggak beres nih," ujarnya.

4. Mobil Dufi hilang di Stasiun Rawabuntu

Masih menurut Ramdoni, kakak memarkirkan mobilnya di Stasiun Rawabuntu saat hendak bekerja pada Jumat (16/11/2018) atau dua hari sebelum ditemukan tewas di dalam drum.

"Baru semalam polisi ngecek tidak ada (mobil) di parkiran."

"Menurut pengakuan istrinya, setiap hari di situ parkirnya, sekarang mobilnya sudah tidak ada," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Saat mayatnya ditemukan di dalam drum, ia hanya mengenakan sepatu dan pakaian yang melekat pada tubuhnya menghilang.

5. Pihak keluarga meminta polisi untuk mengusut kasus hingga tuntas

Dufi telah dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara pada Senin (19/11/2018).

Dia meninggalkan seorang istri dan enam orang anak.

Adiknya Doni mengatakan, pihak keluarga ingin mengetahui motif yang menyebabkan Dufi tewas.

"Karena bagaimana pun kami pengin tahu motifnya kenapa, karena selama yang kami ketahui semasa hidupnya almarhum tidak pernah mencari musuh," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara.

Doni juga menambahkan, polisi belum menemukan motif di balik pembunuhan kakanya.

"Kepolisian belum ada titik terang bahwa ini memang ini mobilnya, tetapi pelat nomor sudah dicatat kepolisian, fotkopi STNK sudah diterima," ucapnya.

(Tribunnews.com/Vebri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas