Hari Televisi Sedunia Jatuh pada 21 November, Begini Sejarah Televisi Masuk di Indonesia
Setiap tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Televisi Sedunia. Hal ini di tetapkan sesuai dengan Majelis Umum PBB pada tahun 1998.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Televisi Sedunia.
Hari Televisi Sedunia dirayakan setiap tanggal 21 November sesuai dengan keputusan Majelis Umum PBB pada bulan Maret 1998.
Saat pengambilan suara tentang Hari Televisi Sedunia, terdapat 11 abstain dalam pengambilan suara mengenai resolusi ini.
Dalam mengekspresikan sikap oposisinya, delegasi Jerman berkata bahwa telah ada hari peringatan sejenisnya.
Seperti Hari Pers Sedunia, Hari Telekomunikasi Sedunia, dan Hari Pengembangan Informasi Sedunia.
Baca: Gunakan Sistem Rangking, Aturan Baru Kriteria Kelulusan SKD CPNS 2018 Diumumkan Hari Ini
Lalu, bagaimanakah televisi masuk ke Indonesia?
Melansir dari Wikipedia, televisi pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1955.
Televisi pertama di Indonesia dibawa dari Uni Soviet saat Pameran Perayaan 200 tahun Kota Yogyakarta.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan Republik Indonesia, R. Maladi, menandatangani perjanjian (SK Menpen) untuk membuat sebuah komite untuk persiapan pembentukan stasiun televisi di Indonesia.
Komite ini didirikan sebagai bagian dari persiapan untuk Asian Games keempat.
Hanya ada satu tahun untuk membuat studio, menara siaran, dan peralatan teknis lainnya di lokasi bekas Akademi Informasi di Senayan.
Dalam waktu persiapan yang singkat, Presiden Soekarno memiliki peran yang sangat penting untuk memilih secara pribadi peralatan dan dimana mereka harus didatangkan.
Siaran TV pertama adalah liputan langsung dari perayaan HUT ke-17 Kemerdekaan Indonesia pada pagi hari 17 Agustus 1962 dari Istana Merdeka Jakarta.
Pada 24 Agustus 1962, warga Jakarta menyaksikan siaran langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari Gelora Bung Karno.