Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karyawan Pabrik Kehilangan Kedua Kakinya saat Periksa Mesin Pencacah yang Macet

Karyawan Pabrik Kehilangan Kedua Kakinya saat Periksa Mesin Pencacah yang Macet, Mesin yang Tiba-tiba Menyala Langsung Menghancurkan Kedua Kakinya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Karyawan Pabrik Kehilangan Kedua Kakinya saat Periksa Mesin Pencacah yang Macet
mStar
Karyawan Pabrik Kehilangan 2 Kakinya saat Periksa Mesin Pencacah yang Macet, Mesin Tiba-tiba Menyala 

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar bulan September lalu, seorang pria Malaysia terbang ke Korea Selatan untuk bekerja.

Ia datang ke Korea dalam keadaan sehat, namun menjadi penyandang disabilitas permanen karena ia kehilangan kedua kakinya pada kecelakaan kerja, WorldofBuzz mengabarkan.

Menurut mStar, pria tersebut baru berusia 21 tahun, bernama Daniel Arif Ahmad Fuad.

Daniel Arif Ahmad Fuad bekerja di sebuah pabrik daur ulang di Samseong, Seoul selama dua bulan terakhir.

Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja (mStar)

Insiden terjadi pada tanggal 19 November 2018.

Baca: 15 Ucapan Hari Guru yang Cocok Untuk Update Status Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook

Saat itu, mesin pencacah atau mesin penghancur tiba-tiba macet.

Daniel memeriksa ke bawah untuk melihat apa yang rusak.

BERITA REKOMENDASI

Seorang aktivis Malaysia berkata pada mStar:

"Saya diberitahu bahwa korban turun ke mesin karena mesin tidak berfungsi seperti biasa.

Aliran listrik sudah dimatikan saat itu.

Untuk kasus seperti itu, biasanya disebabkan karena ada yang menyangkut dalam mesin.

Tiba-tiba mesin pencacah bergerak dan langsung mengenai hampir sebagian tubuh korban."

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini Sabtu 24 November 2018, Jakarta Hujan Lokal, Denpasar Berawan

Luka sangatlah parah.

kedua kaki Daniel, dari paha ke bawah hancur dan tak bisa diselamatkan.

Ia dibawa ke rumah sakit untuk diobati.

Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja (mStar)

Dokter harus memberinya obat tidur karena kondisi Daniel tidak stabil.

Ayah korban, Ahmad Fuad Yun (52) berkata ia sangat syok mendengar kabar anaknya yang sedang bekerja di luar negeri itu.

Sang ayah sempat tak percaya saat diberitahu oleh teman Daniel.

Baca: Fakta Terbaru Pembunuhan Mayat dalam Lemari di Mampang, Motif Pelaku Sakit Hati dan Uang Tip Kurang

Ia berkata, "Saya mencaoba melarangnya saat ia mau bekerja di sana.

Menyedihkan sekali

Saya tidak tahu harus berkata apa.

Saya harus melihatnya terlebih dahulu."

Baca: Fakta Terbaru Penemuan Mayat dalam Mobil Swift, Terduga Pelaku Pembunuhan Telah Dibekuk Polisi

Setelah mempersiapkan dokumen untuk penerbangan ke Korea, orang tua Daniel dijadwalkan akan menemui anaknya hari ini (24/11/2018).

Mereka juga berharap warga Malaysia mau membantu mereka dengan kontribusi finansial atas insiden tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas