3. Pemasok Legenda Sepakbola Argentina

Keduanya adalah klub besar Argentina, tidak heran apabila banyak nama besar yang menjadi legenda dikemudian hari.

Boca Juniors pernah diperkuat pemain-pemain seperti Diego Maradona, Carlos Tevez, Rodrigo Palacio, Fernando Gago hingga Juan Roman Riquelme.

Di River Plate nama-nama yang pernah memperkuat River tidak kalah tenar, ada Ariel Ortega, Hernan Crespo, Alfredo Di Stefano dan idola Zinadine Zidane, Enzo Francescoli.

4. Kiblat dari derby

Penggunaan nama Superclascio bukan El Clasico menegaskan hegemoni pertandingan antara River Plate dan Boca Juniors dalam daftar "50 sporting things you must do before you die" yang diterbitkan The Observer, Superclasico ada di posisi pertama sebagai pertandingan yang paling penting.

Di semua pertandingan derby yang ada di dunia, berkiblat pada Superclassico, dari chants, flare hingga perseteruan kelas dan golongan yang menjadi penyebab derby.

5. Peti Mati di Buenos Aires

Pada akhir musim 2010-2011, River Plate yang tidak pernah turun divisi, harus mengalami degradasi ke Premiera Nacional B.

Pendukung River Plate larut dalam kesedihan dan tangis mengingat klub kebanggaan mereka terdegradasi.

Sedangkan pendukung Boca Juniors berbahagia, mereka berpesta satu malam suntuk sambil berkeliling membawa peti mati berwarna merah-putih dengan logo River Plate diarak berkeliling Buenos Aires.

Gesekan antara pendukung River Plate yang sedang bersedih dengan pendukung Boca Juniors yang sedang berpesta membuat polisi Buenos Aires harus mengerahkan segenap kekuatan untuk bisa meredam kerusuhan antar dua supporter.

(Tribunnews.com/Gigih)