Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Fakta Lengkap Kecelakaan Maut di Cipondoh, Data Korban Hingga Ini yang Dikatakan Keluarga Korban

AKBP Ojo Ruslan mengatakan ada tiga santri meninggal dan 20 luka-luka akibat kecelakaan tunggal satu unit mobil pick up bernomor polisi B 9202 RV itu.

Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in 7 Fakta Lengkap Kecelakaan Maut di Cipondoh, Data Korban Hingga Ini yang Dikatakan Keluarga Korban
Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma
Sopir pikap yang mengangkut 23 santri di Cipondoh, Tangerang, Banten, terancam pasal berlapis. 

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Cipondoh, Tangerang, Banten, pada Minggu (25/11/2018).

Kecelakaan terjadi tepatnya di dekat Flyover Green Lake City, Cipondoh.

Kecelakaan tunggal tersebut melibatkan sebuah mobil Pikap yang ditumpangi oleh 23 santri Pesantren Miftahul Huda Semanan.

Dari data yang sudah terkumpulkan berikut Tribunnews.com merangkum fakta-fakta terkait kecelakaan itu:

1. Kronologi Kejadian

Mobil pikap tersebut melintas dari arah Karang Tengah menuju Jakarta via jalur kawasan Green Lake City.

Berdasarkan keterangan dari saksi, Amarudin menuturkan jika kecelakaan tunggal itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Petugas keamanan itu mengatakan jika mobil bak terbuka itu sudah oleng dalam kecepatan tinggi.

Baca: Fakta Terbaru Kecelakaan Maut Cipondoh, Sopir yang Masih Belasan Tahun Terancam Pasal Berlapis

"Pukul 13.00 WIB. Jadi itu mobil sudah oleng dan dalam kecepatan tinggi ketika hendak turun dari jalan layang," kata Amarudin di lokasi kejadian.

"Itu tadi ngebut, sampe kebalik terus santri yang ada di mobil pick up-nya pada terpental," papar Amarudin saat dilansir dari Tribunwow.

Mobil pikap yang mengalami kecelakaan maut itu ditumpangi para santri Pesantren Miftahul Huda Semanan.

Mereka sebelumnya menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad di Kampung Pondok Pesantren KH Rosyid di Karang Tengah, Kota Tangerang.

2. Diduga karena Rem Blong

Seorang saksi mata kecelakaan maut di Cipondoh, Amar (28), mengungkapkan kecelakaan maut disebabkan rem mobil pikap blong dan sopir baru belajar menyetir.

Sebab petugas keamanan di sekitar lokasi, mobil pikap berwarna merah yang melintas dari jembatan layang itu ketika tiba di turunan terlihat oleng kemudian terguling.

"Mobilnya kira-kira rem blong soalnya jalan kencang sekitar 60 kilometer per jam. Lagian itu sopirnya bocah baru belajar," kata Amar.

"Dari arah atas mau turun mobil dari ujung sudah oleng. Terus mojok, terbalik tahu tahu jatuh ada bocah ngegeletak satu anak kecil meninggal di tempat," ungkapnya.

Baca: Kesaksian Warga saat Mobil Rombongan Santri Terlibat Kecelakaan Maut: Ngeri Pada Mental

Amar menyebut mobil tersebut melintas dari arah Karang Tengah menuju Jakarta via jalur kawasan Green Lake City.

Setelah mobil itu terguling, sekitar 20 penumpang pun terpental.

Menurutnya, para korban santri ini diperkirakan berumur belasan tahun dan mengalami luka-luka cukup berat.

3. Mobil Melayang dan Terbalik

Mobil yang mengangkut para santri kecelakaan di flyover Cipondoh, Tangerang. Belasan santri luka-luka dan seorang diantaranya tewas di lokasi kejadian.
Mobil yang mengangkut para santri kecelakaan di flyover Cipondoh, Tangerang. Belasan santri luka-luka dan seorang diantaranya tewas di lokasi kejadian. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Amirudin menuturkan, dirinya menyaksikan sendiri mobik pick up tersebut seperti melayang dan terbalik.

"Saya liat sendiri itu mobil melayang kemudian terbalik, sampai kaya mainan itu," ucap Amarudin sembari mengucap istighfar.

"Kayanya sopir hilang kendali, kemudian remnya blong hingga menabrak dinding pembatas jalan dan terbalik," sambung Amarudin.

Amarudin menuturkan, 20 santri tersebut pun terlempar hingga terseret di jalan raya sejauh beberapa meter.

"Aduh ngeri tadi santrinya pada mental terseret, sampai berdarah-darah," jelas Amarudin.

4. Tiga Santri Meninggal dunia dan 20 lainnya Mengalami Luka-Luka

Menurut Amarudin, satu santri meninggal dunia di lokasi kejadian.

Lanjutnya, ada seorang santri lagi yang kritis dan juga meninggal dunia ketika hendak dibawa ke rumah sakit.

"Tadi satu santri meninggal dunia di lokasi, terus ada satu lagi yang kritis tapi infonya meninggal juga ketika dibawa ke rumah sakit," papar Amarudin.

Data sementara menyebutkan tiga santri dari Pesantren Miftahul Huda Semanan meninggal dunia akibat kecelakaan mobil pikap itu.

Selain korban meninggal dunia, 20 santri lainnya menderita luka berat.

5. Keterangan dari Kepolisian

Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslan mengatakan ada tiga santri meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal satu unit mobil pick up bernomor polisi B 9202 RV itu.

Mobil pick up yang mengangkut 23 santri Pesantren Miftahul Huda tersebut, hilang kendali hingga terbalik karena oleng dan menabrak dinding pembatas jalan.

"Tiga santri meninggal dunia. Ada yang meninggal di lokasi kejadian ada juga yang meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit," kata Ojo Ruslan.

Ojo Ruslan menuturkan, 20 santri yang lainnya menderita luka di sekujur tubuh dan harus mendapatkan perawatan insentif di sejumlah rumah sakit.

Sementara sopir berinisial RFA (18), saat ini juga sedang menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.

"Sopirnya juga masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, kondisinya sudah sadar namun masih belum bisa dimintai keterangan," kata Ojo Ruslan pada awak media.

Saat ini, ketiga korban meninggal dunia berinisial AM (14), MH (16), dan S (15) telah dibawa oleh keluarganya masing-masing.

6. Kata Keluarga Korban

Tidak ingin kasus berkepanjangan, Keluarga korban kecelakaan maut yang merenggut tiga nyawa santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda di Cipondoh, Kota Tangerang ingin menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Hal itu diucapkan langsung oleh Arief Ramdhani (37) dimana anak sulungnya Raka Al Harist (14) menjadi salah satu korban yang menerima luka cukup parah.

"Dari pihak keluarga, tidak ada tuntutan. Kita semua ini adalah keluarga dan menganggap semua yang terjadi karena kehendak Allah dan menganggap semua musibah," ujar Arief saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).

Ia menginginkan, kejadian yang memakan 20 korban luka berat dan ringan tersebut melalui cara kekeluargaaan. Sebab, sopir mobil pikap yang terguling tersebut juga merupakan santri ponpes Miftahul Huda.

Baca: Mimpi Rusmiati Sebelum Peristiwa Meninggalnya Saif Ali dalam Kecelakaan Maut di Cipondoh

"Tidak ada tuntutan sebisa mungkin kita selesaikan secara kekeluargaan karena semuanya santri di dalamnya termasuk sopirnya," sambung Arief.

Raka yang merupakan anak sulung dari Arief hingga saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug setelah mengalami patah tulang di lengan kanan dan kiri serta retak tulang pipi.

7. Data-Data Korban

- Daftar korban meninggal dunia :

1.SYAIF ALI MAULANA,14 th, pelajar, kp Wadas RT. 05/06 Pegadungan Kalideres
di RS. Medika Lestari ciledug luka pd bagian kepala

2. MAHMUD HANAFI, 16thn, pelajar, Kp. Cibadak Kel. Cibadak Kec. Pabuaran Kab. Sukabumi di RS. Bhakti Asih luka pd bagian hidung dan rusuk sebelah kiri sobek

3. SOFYAN, 15 thn, pelajar, al. Karang tengah kota tangerang di RSU kota tangerang luka pd bagian kepala -

- Daftar Korban luka-luka :

1. Rizki Fahmi azim, 18 thn ( pengemudi )

2. Muhammad Jibril 13 thn ( luka lutut )

3. Rafia, 16 thn

4. Habib amar 14 thn

5. Labik, 18 thn ( luka siku )

6. Aqil, 14 thn ( luka bahu )

7. Nawasi, 27 thn ( luka dada )

8. Radhya Ibrahim, 14 thn

9. Al Qursy, 4 thn

10. Askia putra 16 thn ( luka dada )

11. Dani, 14 thn

12. Fikri, 13 thn ( luka tangan )

13. Rahmat, 14 thn ( luka dada dan panggul )

14. Syauki halaliyah, 14 thn

15. Asep wahyudi, 14 thn

16. Dimas arsya, 15 thn (luka lutut)

17. Alfi herlansyah, 13 thn

18. Nopardianto, 14 thn (luka dada)

19. Rafi, 13 thn (luka dada)

20. Fadil, 14 thn (luka robek paha kiri).

Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslan mengatakan jika sopir berinisial RFA (18), saat ini juga sedang menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.

"Sopirnya juga masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, kondisinya sudah sadar namun masih belum bisa dimintai keterangan," kata Ojo Ruslan pada awak media.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas