Jawab soal Pilihan di Pilpres 2019, Mahfud MD Juga Beri Saran untuk Para Golput
Mahfud MD beri jawaban saat ditanya pilihan di Pemilu 2019 dan berikan saran untuk para pemilih golput melalui media sosial Twitter.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Mahfud MD beberapa kali sempat singgung soal pilihannya di Pemilu 2019 besok.
Mantan Ketua MK tersebut memberikan tanda-tanda pilihannya melalui media sosial Twitter.
Mahfud merasa banyak netter maupun teman kerabatnya banyak yang menanyakan mengenai pilihan di Pemilu 2019.
Pada cuitan Selasa (11/12/2018) pagi, Mahfud menyebut jika rekannya di Tokyo pun menunggu isyarat pilihan pada Pemilu.
"Teman2 KAHMI di Tokyo td malam menanyakan: "Pemilu 2019 Bang Mahfud memilih yg mana? Kami menunggu isyarat"," cuit akun @mohmahfudmd.
Baca: Mahfud MD: KAHMI dan HMI Harus Sportif Menggunakan Hak Pilihnya pada Pemilu 2019
Sosok politikus sekaligus Guru Besar UII Yogya tersebut pun menjawab pertanyaan tersebut dengan santai dan netral.
"Sy jawab, sy pasti memilih, tp sy takkan mempengaruhi Anda. Anda2 ini terdidik, tak mungkin bs dipengaruhi oleh sy. Selanjutnya dipandu Mbak Alinda kami makan malam ramai2," lanjut cuitan @mohmahfudmd yang sekaligus memposting potret kebersamaan di Tokyo.
Menanggapi cuitan tersebut, netter pun membalas dengan menyatakan dirinya sebagai pemilih golongan putih (golput).
"Saya jg pasti memilih pak, memilih utk tdk memilih," balas satu netter.
Balasan warganet terkait golput tersebut pun mendapat tanggapan dari Mahfud MD.
Mahfud MD awalnya memberikan candaan, lalu sedikit memberikan saran pada penduduk yang sampai saat ini masih ingin memilih menjadi golput.
"Mas Ketut, Golput? Sy bergabung dlm komunitas Golfud (Golongan Mahfud) yg digagas oleh dosen FH Unand Feri Amsyari. Yakni memilih yg lbh baik, memilih yg lbh sedikit jeleknya," tulis akun @mohmahfudmd.
Lebih lanjut cuitan tersebut juga menuliskan jika tidak ada kandidat yang sempurna, dan akan sangat disayangkan jika penduduk tidak menggunakan hak pilih mereka.
"Tak ada kandidat yg sempurna, tapi memilih adl hak konstitusional yang sayang kalau tidak digunakan," kicau akun @mohmahfudmd.
Selanjutnya Mahfud MD juga menanggapi warganet yang keukeuh menanyakan pilihannya untuk dianut mereka.
"Tapi mereka menunggu pak...jangan terlalu kaku pak...kami mengidolai anda...please lupakan peristiwa kemarin...ayo semangat pak...apapun pilihan bapak kami ikut," tulis akun netter.
Mahfud MD pun menyebut jika warganet tersebut berlebihan.
"Wah, berlebihan Mas Tri. Tidaklah, mereka tdk menunggu sy. Tp pilihan saya adl "memilih" satu di antara para kandidat. Sy penganut konstitusionalisme," balas lagi akun @mohmahfudmd.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)