Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Terbaru KKB Pasca Pembunuhan, Buat Surat ke Jokowi Hingga Tanggapan Istana

Pasca pembunuhan, pada Senin (10/12/2018), tepat di Hari HAM Sedunia, pihak KKB Papua menyerukan surat terbuka mereka untuk Presiden Jokowi.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Fakta Terbaru KKB Pasca Pembunuhan, Buat Surat ke Jokowi Hingga Tanggapan Istana
Grafis Tribun-Video/ Alfin Wahyu
31 pekerja pembangunan jembatan dan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah kirim 154 personel gabungan dari TNI dan Polri pasca pembunuhan pekerja yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di jembatan distrik Yigi, Nduga, Papua.

Tambahan personel ini akan ditempatkan di berbagai lokasi yang rawan terjadinya penyerangan oleh KKB.

Mereka akan memulihkan tanah Papua dan mengawal proyek infrastruktur sehingga pembangunan tetap berjalan.

"Masyarakat Papua butuh keamanan dan kenyamanan. Pemerintah berupaya untuk memulihkan keamanan dan kenyamanan di sana," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/12/2018) dikutip dari Kompas.com.

Baca: Saat Pasukan Kostrad Selamatkan Tim Peneliti yang Disandera OPM di Belantara Papua 23 Tahun Silam

Namun, hal tersebut membuat pihak OPM semakin berani untuk menyuarakan keinginan mereka.

Usai melakukan pembantaian terhadap 19 pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua, kini KKB mengeluarkan surat terbuka yang ditujukan pada Presiden Republik Indonesia.

Para pelaku pembunuhan terhadap 19 pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua, bersembunyi di hutan-hutan, dan masih terus dikejar dan dilacak, kata juru bicara Kodam Cendrawasih, Kolonel Muhammad Aidi.

Berita Rekomendasi

Berikut fakta terbaru OPM dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Buat Surat Terbuka

Seminggu berlalu usai peristiwa penyerangan yang tewaskan sejumlah pekerja tersebut, pada 10 Desember 2018, tepat di Hari HAM Sedunia, pihak KKB Papua menyerukan surat terbuka mereka.

Surat tersebut berisi pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Surat terbuka KKB tersebut ditunjukan kepada Presiden Republik Indonesia Jokowi di Jakarta.

Baca: Benny Wenda, Pemimpin OPM yang Kini Memutuskan Tinggal di Inggris

Hal ini seperti dikutip dari akun YouTube Sekretariat Pusat TPNOPM yang mengunggah sebuah video pada 10 Desember 2018.

Dalam video berdurasi 7 menit 59 detik itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, didampingi oleh Staf umum TPNPB.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas