TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga 1 2018 telah berakhir pada awal Desember 2018.

Liga 1 2018 berjalan sengit hingga akhir kompetisi berlangsung.

Persija Jakarta keluar sebagai jawara Liga 1 2018 setelah bersaing ketat dengan PSM Makassar yang berada di peringkat dua klasemen.

Tak hanya perebutan title juara saja yang ketat, tim-tim yang berada di zona degradasi juga merasakan hal yang sama.

Dari lima tim yang berada di zona degradasi, tiga diantaranya dipastikan turun kasta ke Liga 2 musim depan.

Mereka adalah Mitra Kukar FC, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan, sementara yang selamat dari zona merah yakni, Perseru Serui dan PS Tira.

Dibalik sengitnya persaingan antar tim Liga 1 2018, kursi kepelatihan juga menyisakan cerita.

Baca: Kompilasi Video Liga 1 2018 dari Aksi Pemain Terbaik, Topskor, hingga Totalitas Koreo Suporter

Dilansir Tribunnews dari laman resmi Liga-Indonesia, tercatat hanya ada 6 pelatih yang dapat bertahan hingga kompetisi Liga 1 2018 berakhir.

Enam pelatih tersebut ialah, Jacksen F Thiago (Barito Putera), Simon McMenemy (Bhayangkara FC), Aji Santoso (Persela Lamongan), Mario Gomez (Persib Bandung), Stefano Cugurra (Persija Jakarta), dan Robert Rene Albert (PSM Makassar).

Dari 18 tim yang turut serta berkompetisi di Liga 1 2018, 12 diantaranya melakukan pergantian pelatih di saat kompetisi berlangsung.

Berbagai cerita tersaji dibalik pergantian tersebut, ada yang dari mereka mengundurkan diri dan ada yang memang dipecat dari pihak manajemen klub.

Baca: Berita Liga 1 - Persib Bandung Harus Termotivasi oleh Torehan Prestasi Adik-adiknya

Pelatih pertama yang terdepak dari timnya di Liga 1 2018 ialah Iwan Setiawan.

Iwan Setiawan hanya memimpin satu pertandingan Borneo FC saat lawan Sriwijaya FC.

Ditengah-tengah kompetisi berlangsung ada nama Djajang Nurdjaman yang awalnya melatih PSMS Medan pindah ke sesama tim Liga 1 2018, Persebaya Surabaya.